Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang di Rekening Penerima PKH Hilang Misterius

Kompas.com - 09/11/2018, 16:55 WIB
Taufiqurrahman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Warga penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di Dusun Bajur, Desa Potoan Daja, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, dikejutkan dengan raibnya uang bantuan mereka yang ada di rekening. Padahal, warga selalu menyisakan uang Rp 50.000 di rekeningnya setiap bantuan cair.

KH, penerima bantuan PKH asal Dusun Bajur yang enggan ditulis identitasnya mengatakan, setiap kali pencairan bantuan, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang dipegang oleh warga, dikumpulkan kepada salah satu koordinator bersama dengan nomor PIN.

Oleh koordinator, uang bantuan diambil sendiri ke ATM. Setelah uang diambil, warga kemudian dikumpulkan untuk menerima uang.

"Kordinatornya bilang bahwa di rekening harus disisakan Rp 50.000 agar rekeningnya tidak hangus," ujar KH, Jumat (9/11/3018) sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan.

KH menambahkan, kepada warga penerima PKH, koordinator masih minta uang "lelah" dengan alasan sudah membantu pencairan. Warga secara ikhlas memberinya. Mulai dari Rp 25.000 sampai Rp 50.000.

Baca juga: Seloroh Mensos Buat Anak Lagi Agar Terima PKH Lebih Besar

Koordinator juga melarang warga mengambil sendiri ke ATM. Alasannya, jika salah memasukkan PIN, ATM tidak bisa berfungsi.

Karena penasaran, KH mencoba mengecek sendiri saldo rekeningnya ke ATM. Tiba-tiba saldonya tidak sesuai dengan jumlah uang yang disisakan setiap kali pencairan, yakni kisaran Rp 30.000-an.

Padahal, bantuan pencairan PKH sudah hampir dua tahun. Warga curiga, koordinator yang mengambil uang di rekening mereka.

Penerima PKH lainnya, PR, mengaku setiap pencairan ia menyetor Rp 25.000 ke koordinatornya.

“Setiap pencairan memberi Rp 25.000 ke kordinator. Tidak enak kalau tidak memberi karena yang lain juga memberi,” kata PR.

Hal serupa dialami AY, penerima bantuan PKH. Dia mengaku setiap pencairan, uangnya diambil Rp 50.000.

“Kalau di rekening setiap cair diambil Rp 50.000 tanpa diketahui, maka koordinator dapat Rp 75.000,” kata AY.

Koordinator PKH Kabupaten Pamekasan, Hanafi saat dikonfirmasi mengatakan, masih akan melakukan pengecekan langsung ke warga penerima PKH dan pendamping PKH di Desa Potoan Daja.

Baca juga: Nenek 103 Tahun Menangis Saat Ingat Namanya Dicabut dari Daftar Penerima PKH

Menurut Hanafi, pendamping PKH dilarang mengkordinir pengambilan uang bantuan ke ATM. Apalagi memotong bantuan dan menerima pemberian dari penerima PKH.

"Saya kroscek dulu ke bawah. Tapi kalau pendamping tidak boleh memotong bantuan," ungkap Hanafi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com