Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Baru Tragedi Lion Air JT 610, Sensor AOA Rusak hingga Tim SAR Terus Cari Korban

Kompas.com - 09/11/2018, 16:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fakta baru pencarian korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 terus dilakukan.

Penyelidikan KNKT untuk mengungkap penyebab kecelakaan pun terus dilakukan. Sementara itu, tim SAR gabungan masih fokus mencari korban di lokasi sekitar titik jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Berikut fakta baru tragedi Lion Air JT 610.

1. KNKT nyatakan sensor AOA Lion Air JT 610 rusak

Petugas memasukkan roda pesawat Lion Air PK-LQP ke dalam mobil sebelum dibawa pergi dari Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (5/11/2018). KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Petugas memasukkan roda pesawat Lion Air PK-LQP ke dalam mobil sebelum dibawa pergi dari Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (5/11/2018).

Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) mengungkapkan, analisis terhadap flight data recorder (FDR) menunjukkan terdapat kerusakan penunjuk kecepatan (air speed indicator) pada empat penerbangan terakhir Lion Air JT-610.

Menurut hasil investigasi KNKT, pada penerbangan dari Denpasar ke Jakarta, tercatat adanya perbedaan angle of attack (AOA) atau indikator penunjuk sikap pesawat terhadap arah aliran udara.

KNKT mencatat, ada perbedaan sensor AOA pada pilot dan kopilot. Akibatnya, penunjuk kecepatan di pesawat menjadi tidak akurat.

"Pada penerbangan dari Denpasar ke Jakarta muncul perbedaan penunjukan AOA, yang mana AOA sebelah kiri berbeda atau lebih 20 derajat dibanding sebelah kanan," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di gedung KNKT, Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Baca Juga: KNKT: Sensor AOA Lion Air JT 610 Rusak

2. 195 kantong jenazah di hari ke-11

Beberapa kapal karet, kapal milik Basarnas, KRI milik TNI AL, hingga helikopter, terlihat di lokasi pencarian pesawat Lion Air PK-LQP di sekitar Tanjung Pakis, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018). KOMPAS.com/DEVINA HALIM Beberapa kapal karet, kapal milik Basarnas, KRI milik TNI AL, hingga helikopter, terlihat di lokasi pencarian pesawat Lion Air PK-LQP di sekitar Tanjung Pakis, Jawa Barat, Jumat (2/11/2018).

Pada hari ke-11 atau hari Kamis (8/11/2018), personel dari Badan SAR Nasional ( Basarnas) menemukan beberapa bagian tubuh yang ditemukan dari perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Sementara, jumlah korban yang diidentifikasi oleh RS Polri juga semakin banyak. Detailnya, total 195 kantong jenazah yang sudah diserahkan ke RS Polri sejak hari pertama pencarian, Senin (29/10/2018).

"Kemarin 187 (kantong jenazah), sehingga pada sore ini pukul 19.00 WIB kami menyerahkan 8 kantong ke pihak DVI. Kemudian totalnya berjumlah 195 kantong, itu yang kami dapat," kata Kepala Bagian Humas Basarnas Suhri Sinaga di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Juga: Pencarian Hari Ke-11 Lion Air: 195 Kantong Jenazah, 71 Teridentifikasi

3. Data 20 korban yang teridentifikasi

Melalui Basarnas, Tim DVI Polda Jabar menyerahkan 25 body part dan 3 properti yang diduga milik penumpang Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Sabtu (3/11/2018.KOMPAS.com/ FARIDA FARHAN Melalui Basarnas, Tim DVI Polda Jabar menyerahkan 25 body part dan 3 properti yang diduga milik penumpang Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Sabtu (3/11/2018.

Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur kembali mengidentifikasi 20 korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 registrasi PK-LQP, Kamis (8/11/2018).

"Kami akan menyampaikan hasil sidang rekonsiliasi 8 November 2018. Ada 20 penumpang," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Pol Musyafak, di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis.

"Sehingga sampai saat ini penumpang yang telah teridentifikasi adalah 71 penumpang. Laki-laki 52, perempuan 19," kata dia.

Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu mengangkut 181 penumpang dan 8 awak. Semua penumpang dan awak diduga tewas dalam kecelakaan itu.

Baca Juga: 20 Korban Lion Air JT 610 Teridentifikasi, Ini Identitasnya

4. Istri korban mencari barang milik suaminya

Dewi, istri korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 Rudi Luhba Toruan setelah menyambangi posko Badan SAR Nasional di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (8/11/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Dewi, istri korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 Rudi Luhba Toruan setelah menyambangi posko Badan SAR Nasional di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (8/11/2018).

Dewi, istri korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP penerbangan JT 610 Rudi Luhba Toruan menyambangi posko Basarnas di Dermaga JICT 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (8/11/2018).

Dewi bermaksud menemui petugas Basarnas dan mengambil barang berharga atas nama suaminya yang ia lihat di Dermaga JICT 2 dari sebuah media massa.

"Saya mau nanya apakah ada barang-barangnya, itu saja. (Barangnya) buku tabungan, Pak, kemarin saya dapat gambar sertifikatnya. Ada sertifikat suami dari perusahaan," kata Dewi.

Dewi datang bersama dua kerabatnya sekitar pukul 15.15 dan diterima Kepala Kantor SAR Jakarta Hendra Sudirman serta Direktur Operasi Basarnas Brigjen Bambang Suryo Aji.

Baca Juga: Cari Barang Milik Suaminya, Istri Korban Lion Air Sambangi Posko Basarnas

5. Dua jenazah dibawa ke rumah duka di Pangkal Pinang

Keluarga penumpang Lion Air PK-LQP di KRI Banda Aceh 593 melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Keluarga penumpang Lion Air PK-LQP di KRI Banda Aceh 593 melaksanakan doa bersama dan tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Selasa (6/11/2018).

Dua jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air PK LQT dengan nomor penerbangan JT 610 kembali dibawa ke Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (9/11/2018) pagi.

Kedua korban adalah Indra Bayu Aji dan Matthew Darryl Bongkal. Setelah diturunkan di terminal Kargo Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, jenazah langsung dibawa ke Posko SAR Gabungan, untuk dilakukan prosesi serah terima kepada pihak keluarga korban.

Tampak keluarga korban tak kuasa menahan kesedihan saat jenazah kerabat mereka tiba di Posko Operasi SAR Gabungan.

Kepala Kantor SAR Bangka Belitung Danang Priandoko mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kejadian ini.

“Saya ikut merasakan kesedihan pihak keluarga, untuk itu saya mengucapkan belasungkawa yang mendalam atas kejadian ini," ujar Danang.

Baca Juga: 2 Jenazah Korban Lion Air Kembali Dipulangkan ke Bangka Belitung

Sumber: KOMPAS.com (Rahmatul Fauza, Ardito Ramadhan, Ryana Aryadita Umasugi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com