Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Zebra: 70 Persen Pelanggar Lalu Lintas adalah Pelajar, Mereka Nekat...

Kompas.com - 09/11/2018, 13:04 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Operasi Zebra Progo 2018 digelar 30 Oktober hingga 12 November, sampai hari Jumat (9/11/2018) Kepolisian Resort Gunungkidul, Yogyakarta, melakukan penilangan terhadap 2.898 pelanggaran. 

Dari jumlah itu, sebanyak 70 persen merupakan pengendara dibawah umur. Sebagian diantaranya bahkan sudah ditilang beberapa kali karena nekat mengendarai motor tanpa Surat Izin Mengemudi (SIM).

Kasatlantas Polres Gunungkidul AKP Mega Tetuko mengatakan dari hasil operasi zebra 2018 pihaknya berhasil menilang 2.898 pelanggar, adapun rinciannya 2.718 motor, mobil penumpang 89 kendaraan, bus 7 kendaraan, mobil barang 27 kendaraan, mobil penumpang umum 3 kendaraan dan truk 54 kendaraan.

"Sepeda motor mendominasi pelanggaran, dan 70 persen pelanggaran merupakan pengendara dibawah umur, sehingga tidak bisa menunjukkan SIM," katanya kepada wartawan, Jumat. 

Baca juga: Kena Tilang Operasi Zebra, Pelanggar Malah Senang

"Ada beberapa pelajar yang sudah tertangkap, kembali terjaring razia, karena masih nekat mengendarai kendaraan," ucapnya.

Dia mengatakan, akan terus menggencarkan operasi terhadap pengendara dibawah umur, terutama pelajar. Sebab, dikhawatirkan dengan usia dibawah 18 tahun, saat mengendarai kendaraan hanya nekat dan terjadi kecelakaan.

Pihaknya meminta peran aktif orang tua untuk meluangkan waktu mengantar dan menjemput sekolah.

"Nanti setelah penutupan operasi kita kembali sosialisasi kepada masyarakat. Jika alasannya transportasi sulit, kita tanya sekarang, orang tua lebih sayang nyawa anaknya atau meluangkan waktu mengantarkan sekolah?" ujarnya. 

Baca juga: 5 BERITA POPULER NUSANTARA: Kisah Haru Keluarga Korban hingga Polisi Terjaring Operasi Zebra

Disinggung mengenai banyaknya truk yang ditilang, karena berkaca pada kecelakaan maut di kecamatan Ngawen 15 Oktober 2018 lalu yang menewaskan 5 orang penumpang diatas bak truk.

"Selain pelajar, kita prioritaskan truk yang mengangkut penumpang. Jangan sampai kejadian di Ngawen (15 Oktober 2018),"katanya

Salah seorang pelajar SMA di Gunungkidul, Ava mengaku menggunakan sepeda motor ke sekolah meski tidak memiliki SIM.

Hal ini lantaran saat ini tidak banyak transportasi umum menuju ke sekolah. "Lebih murah menggunakan motor sendiri, bensin (pertalite) satu liter bisa untuk dua hari," ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com