Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Mengamuk karena Emosi Melihat Petugas SPBU Melayani Puluhan Jeriken

Kompas.com - 09/11/2018, 12:39 WIB
Defriatno Neke,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BUTON TENGAH, KOMPAS.com — Seorang sopir truk mengamuk di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Lombe, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara.

Ia mengamuk karena petugas SPBU lebih memilih mengisi minyak ke dalam tumpukan jeriken daripada mengisi kendaraan yang telah mengantre berjam-jam.

“Sudah berjam-jam mengantre solar. Langka solar ini, yang diisi cuman 5.000 liter. Ada juga jeriken yang diisi,” kata seorang sopir truk, Laidu, Jumat (9/11/2018).

Terlihat antrean kendaraan mobil truk memanjang hingga 3 kilometer di depan SPBU hingga berjam-jam lamanya.

Baca juga: Jeriken Plastik Dilarang, Cara Emak Ini Beli BBM Jadi Perbincangan Netizen

Melihat petugas SPBU hanya mengisi puluhan jeriken, seorang sopir truk mengamuk dan bergerak ke arah kerumunan warga yang membawa jeriken.

Jeriken-jeriken jangan dulu, jangan dulu (diisi),” teriak lelaki tersebut,

Amukan lelaki tersebut dihalangi warga lain dan membawanya menjauh dari APMS.

Warga berkerumun dengan puluhan jeriken menumpuk di dekat pengisian bahan bakar.

Melihat beberapa awak media mengambil gambar amukan warga tersebut, terlontar suara agar menyuruh warga untuk segera mengambil jerikennya.

Baca juga: Alasan Beli Premium Tidak Boleh Pakai Jeriken

“Ada wartawan, ambil jeriken itu, jangan kasih menumpuk di sini,” terdengar suara dari kerumunan warga.

Sontak warga kemudian mengambil satu per satu jerikennya dan membawa keluar dari SPBU.

Melihat kerumunan warga yang membawa jeriken telah bubar dan keluar dari SPBU, satu per satu mobil truk dan mobil bak terbuka mulai bisa bergerak mendekati pengisian SPBU.

Petugas SPBU kemudian mulai mengisi solar ke dalam mobil truk. Tak ada petugas SPBU yang memberikan komentar terkait amukan sopir truk tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com