Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrim di Perairan Kepri: Hujan Deras, Angin Kencang, dan Petir

Kompas.com - 09/11/2018, 12:06 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) Kantor Bandara Hang Nadim, Batam, Kepri kembali mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang sedang melanda wilayah Kepri.

Dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) BMKG Hang Nadim terungkap adanya penumpukan massa udara di wilayah Kepri akibat terdapatnya daerah pumpunan angin (konvergensi) cukup mendukung untuk pertumbuhan awan-awan.

Hal ini berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.

"Secara umum kondisi cuaca dua hari ke depan diprakirakan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, untuk itu kami minta agar masyarakat Kepri untuk selalu waspada dan berhati-hati," kata Forecaster BMKG Hang Nadim Asri Pratiwi, Jumat (9/11/2018).

Baca juga: Nekat Menjala Ikan Saat Hujan Lebat, Khomsin Tewas Tersambar Petir

Asri berpendapat kondisi berpotensi terjadi di wilayah Tanjungpinang Kota, Tanjungpinang Barat, Tanjungpinang Timur, Bukit Bestari, Bintan Pesisir, Bintan Timur, Bintan Utara, Gunung Kijang, Mantang, Sri Kuala Lobam, Teluk Bintan, Teluk Sebong, Toapaya dan sekitarnya.

Dan dapat meluas ke wilayah Moro, Tebing, Meral, Meral Barat, Karimun, Buru, Belat, Kundur Barat, Kundur Utara, Ungar, Durai dan sekitarnya.

"Kondisi ini diprakirakan masih akan berlangsung hingga siang harinya berdasarkan pantauan satelit peramal cuaca," jelasnya.

Namun begitu, kondisi ini masih kondusif untuk aktivitas transportasi darat maupun udara, karena kondisi ini didukung dengan hangatnya suhu muka laut perairan Kepri.

Baca juga: ?Penerbangan Ulang-alik pun Ditunda Jika Hujan Lebat, Apalagi LRT...

 

Karena itu, lanjut dia, masyarakat diharapkan tetap mewaspadai potensi peningkatan curah hujan yang dapat disertai angin kencang, dan berpotensi mengakibatkan genangan air di wilayah Batam dan puting beliung di sejumlah pulau-pulau yang ada di Kepri.

"Kami imbau agar masyarakat tetap waspada, potensi bencana dengan cuaca begitu selalu ada. Maka, lebih baik kita waspada," ungkapnya.

Gelombang tinggi

Tak hanya itu, BMKG Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) juga memperkirakan bakal terjadi gelombang besar antara dua hingga tiga meter, bahkan berpotensi lebih dari itu di Laut China Selatan dan perairan Natuna.

"Tinggi gelombang di wilayah perairan Laut China Selatan di utara Natuna, mulai hari ini hingga Minggu mencapai hingga 2 meteran," terangnya.

Baca juga: Waspada, Gelombang Laut Natuna dan Laut Anambas Mencapai 2 Meter

Tidak saja di Natuna, di Laut Anambas juga diperkirakan tinggi gelombang mencapai 1,3 meteran.

"Sama seperti di Natuna, Anambas juga berpotensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang serta petir," jelasnya.

Asri meminta agar para pengguna jasa laut yang ada di Kabupaten Natuna dan Kabupaten Anambas untuk berhati-hati. Begitu juga untuk para nelayan atau masyarakat yang aktivitasnya di laut, juga harus selalu waspada.

Untuk arus bawah laut di Laut Natuna dan Laut Anambas, juga terbilang cukup kencang. Arus bawah Laut Natuna mencapai 50 sentimeter perdetik dan 30 sentimeter perdetik untuk Laut Anambas.

"Arus bawa Laut Batam, Tanjungpinang, dan Bintan saat ini masih stabil, yakni hanya mencapai 20 cm per detik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com