Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta di Balik Kegaduhan "Tampang Boyolali", Hanya Seloroh hingga Bupati Seno Dilaporkan

Kompas.com - 09/11/2018, 07:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prabowo Subianto menanggapi polemik "tampang Boyolali" dengan mengeluarkan pernyataan maaf kepada pihak yang merasa tersinggung.

Permintaan maaf tersebut direkam dalam sebuah video yang diunggah di akun twitter milik Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan pasangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar, pada hari Selasa (6/11/2018).

Apakah dengan permintaan maaf dari Prabowo tersebut akan mengakhiri kegaduhan politik akhir-akhir ini?

Berikut ini penelusuran fakta demi fakta kegaduhan "tampang Boyolali".

1. Berawal dari pidato Prabowo Subianto di Boyolali

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berpidato pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Videonya viral karena menyebutkan tampang Boyolali. dok. YouTube Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat berpidato pada acara peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018). Videonya viral karena menyebutkan tampang Boyolali.

"..dan saya yakin kalian enggak pernah masuk hotel-hotel tersebut, betul? (Betul, sahut hadirin yang ada di acara tersebut). Mungkin kalian diusir, tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang kalian ya tampang orang Boyolali ini,".

Bagi Anda yang masih heran mengapa bisa muncul polemik "tampang Boyolali, itulah penggalan pidato Prabowo saat meresmikan Kantor Tim pemenangan pasangan Prabowo-Sandi di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).

Penggalan itu juga membuat ribuan warga di Boyolali turun ke jalan untuk mendesak Prabowo Subianto meminta maaf, pada hari Minggu (4/11/2018) kemarin.

Bahkan, gara-gara pidato tersebut Prabowo dilaporkan seorang warga kelahiran Boyolali bernama Dakun, ke Polda Metro Jaya.

Baca Juga: Ini Video Lengkap Pidato Prabowo soal "Tampang Boyolali"

2. Bupati Boyolali dan ribuan warga turun ke jalan

Warga Boyolali membawa poster dan spanduk protes terhadap pidato Prabowo memadati ruangan di Balai Sidang Mahesa di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Warga Boyolali membawa poster dan spanduk protes terhadap pidato Prabowo memadati ruangan di Balai Sidang Mahesa di Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018).

Dianggap melukai perasaan warga Boyolali, ribuan warga di Boyolali turun ke jalan dan mendesak Prabowo untuk meminta maaf atas ucapannya tersebut.

Aksi yang berlangsung di Balai Sidang Mahesa Boyolali, Jawa Tengah, Minggu (4/11/2018) ternyata juga dihadiri orang nomor 1 di Boyolali, Seno Samodro.

Menurut Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto, kehadiran Bupati Boyolali Seno Semodro di tengah-tengah aksi massa, dianggap hal biasa sebagai pemimpin yang mengawal dan mendampingi rakyatnya.

"Apa yang dilakukan oleh Pak Seno masih wajar. Beliau mengawal rakyatnya," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Selasa (6/11/2018).

Bahkan, kehadiran Seno membuat aksi unjuk rasa berlangsung lebih tertib. Protes dari masyarakat Boyolali terhadap pernyataan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, soal "Tampang Boyolali" berlangsung damai.

Baca Juga: Ikut Aksi Protes "Tampang Boyolali", Bupati Boyolali Disebut Hanya Mengawal Warganya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com