Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Heroik Depati Amir hingga Dikukuhkan Jadi 6 Pahlawan Nasional 2018

Kompas.com - 08/11/2018, 05:32 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Sebanyak enam tokoh dari berbagai daerah di Indonesia dianugerahi pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Salah satunya Depati Amir yang berasal dari Kepulauan Bangka Belitung.

Kabag Protokol Pemprov Kepulauan Bangka Belitung M Ali mengatakan, undangan untuk penganugerahan gelar pahlawan nasional telah diterima dari Menteri Sekretaris Negara.

“Undangan upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional dan tanda kehormatan Republik Indonesia tahun 2018 oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (8/11/2018) di Jakarta,” kata Ali saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/11/2018) malam.

Undangan tersebut bakal dihadiri langsung Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman.

Baca juga: 6 Nama Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tak Ada Soeharto dan Gus Dur

Pemprov Kepulauan Bangka Belitung mengusulkan Depati Amir sebagai pahlawan nasional karena dianggap memelopori perjuangan melawan kolonisasi Belanda.

Depati Amir tercatat ikut berjuang menentang penjajahan Belanda dalam rentang tahun 1820 – 1828 bersama saudaranya Depati Hamzah.

Nama Depati Hamzah sendiri saat ini telah diabadikan sebagai nama RSUD Depati Hamzah Pangkal Pinang.

Sementara Depati Amir namanya diabadikan menjadi nama bandara utama di Kepulauan Bangka Belitung, Bandara Depati Amir.

Baca juga: Bangka Belitung Promosikan Dua Calon Pahlawan Nasional

Kedua bersaudara ini bertindak sebagai panglima tempur di bawah komando ayah mereka, Depati Bahrin.

Kisah heroik Depati Amir dimulai ketika ia meninggalkan jabatan depati pemberian Belanda, dan memilih memimpin pertempuran di hutan-hutan di Pulau Bangka.

Perjuangan kemudian terhenti setelah Depati Amir tertangkap dan diasingkan ke NTT.

Selain Depati Amir, ikut dikukuhkan lima tokoh lainnya yakni A.R Baswedan (Yogyakarta), Pangeran Mohammad Noor (Kalimantan Selatan), Mr Kasman Singodimejo (Jawa Tengah), KH Syam’un (Banten) dan Hj Andi Depu (Sulawesi Barat).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com