Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bantul Temukan Mayat Pria dengan Sebagian Tubuh Terbakar

Kompas.com - 07/11/2018, 14:25 WIB
Markus Yuwono,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mayat laki-laki dengan kondisi telentang dengan sebagian badan hangus terbakar, ditemukan di Dusun Karanganyar, Desa Gadingharjo, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Rabu (7/11/2018).

Belum diketahui penyebab kematian korban karena polisi masih melakukan penyelidikan.

Mayat tanpa identitas itu ditemukan warga Dusun Karanganyar tepat di bawah pohon mangga yang berada di kawasan bumi perkemahan.

Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan identitas atau tanda pengenal lainnya. Korban mengenakan pempers dewasa.

Baca juga: Mayat Bayi 8 Bulan Ditemukan dalam Plastik Putih

Kapolsek Sanden AKP Riwanto mengatakan, penemuan mayat tersebut bermula saat Damiri (46), warga Dusun Karanganyar, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, bermaksud pergi ke sawah.

Namun, langkahnya terhenti setelah melihat sesosok mayat telentang di bawah pohon jambu.  Dengan diliputi rasa penasaran, saksi mendekati mayat di depannya itu.

Ternyata korban mengalami luka bakar serius pada muka dan alat kelamin. "Mengetahui hal itu, saksi lalu lapor Ketua RT setempat dan dilanjutkan laporan ke kami (Polsek Sanden)," kata Riwanto, kepada wartawan, Rabu.

Pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP, dari Tim Inafis Satreskrim Polres Bantul mengambil sisa pampers yang dikenakan korban. 

"Identitasnya belum diketahui, karena tidak ditemukan barang-barang di sekitar lokasi. Yang jelas untuk jenis kelaminnya laki-laki dan diperkirakan berumur 35 tahun," ucap dia.

Baca juga: Tiga Mayat Ditemukan di Perairan Madura, Diduga Korban Kapal Tenggelam

Adapun ciri korban tingginya sekitar 158-160 sentimeter, dan tidak memiliki ciri khusus di sekitar tubuhnya.

"Untuk kondisi mayat memang mengalami luka bakar dan melepuh-melepuh itu di beberapa bagian tubuhnya," ujar dia.

Saat ini, mayat sudah dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta, untuk dilakukan autopsi. "Diperkirakan (kematian) belum ada 1x24 jam," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com