Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sriwijaya Air: Durian Sudah Dibungkus 4 Lapis Pakai Pandan dan Kopi

Kompas.com - 07/11/2018, 09:02 WIB
Firmansyah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com — Maskapai Sriwijaya Air 091 rute Bengkulu-Jakarta yang membawa durian seberat 2 ton menyatakan bahwa durian tersebut sudah dibungkus empat lapis karton tebal ditaburi bubuk kopi dan daun pandan.

Penerbangan Sriwijaya Air Bengkulu-Jakarta sempat tertunda karena protes sejumlah penumpang dengan bau durian menyengat dari kargo masuk ke ruang kabin pesawat di Bandara Fatmawati, Bengkulu, Senin (5/10/2018).

Direktur Manajer Sriwijaya Air Bengkulu Abdul Rahim didampingi Kepala Bandara Fatmawati Anies Wardhana, Selasa (6/10/2018), memberikan keterangan resmi.

Menurut Abdul Rahim, durian itu dibungkus dengan empat lapisan karton tebal. Lapisan pertama durian dibubuhi bubu kopi dan daun pandan. Lalu lapisan kedua ditutup dengan karton tebal ditaburi kembali kopi dan pandan.

Baca juga: Sriwijaya Air Sebut Kargo Durian yang Diprotes Penumpang Hanya 2 Ton dan Diangkut Sesuai Prosedur

"Lapisan ketiga dan keempat juga seperti itu lalu dibungkus karung. Namun, diduga saat membungkus mungkin ada daging durian yang masih menempel di karton sehingga aromanya nenyeruak," kata Abdul Rahim.

Ia menyebutkan, sejak penumpang protes, durian tersebut batal diberangkatkan. Ini dilakukan demi kenyamanan penumpang.

Sementara itu, Anies Wardhana menyebut tidak ada larangan membawa durian selagi itu melalui kargo. Namun, bisa jadi karena aromanya mengakibatkan penumpang jadi tak nyaman.

"Persoalan ini akan dievaluasi dari kementerian dalam beberapa hari ke depan," ujar Anies.

Baca juga: Viral Penumpang Menolak Terbang karena Pesawat Angkut Durian, Ini Kata Sriwijaya Air

Sebelumnya diberitakan, sejumlah penumpang Sriwijaya Air protes pada maskapai akibat aroma durian menyeruak masuk ke ruang pesawat. Penumpang meminta durian tersebut tidak dibawa terbang. Permintaan penumpang akhirnya dipenuhi oleh pihak maskapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com