Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kematian Pemandu Puncak Carstensz, Tertimpa Longsor hingga Kendala Cuaca saat Evakuasi

Kompas.com - 05/11/2018, 19:35 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

Sementara itu, jenazah korban telah dievakuasi Minggu pagi menggunakan helikopter Komala Air.

"Setelah berada di base camp lembah kuning. Kejadian tersebut langsung diinformasikan kepada penanggung jawab grup yaitu Sofyan yang berada di Timika. Namun karena kendala cuaca maka korban baru dievakuasi hari ini ke Timika," kata Kamal.

Baca Juga: Jenazah Pemandu Pendakian di Puncak Carstensz Berhasil Dievakuasi

3. Evakuasi korban terkendala cuaca 

Kapolres Mimika AKBP Fernando Sanches Napitupulu, mengatakan kepada Kompas.com, Sabtu (3/11/2018) malam, upaya evakuasi korban dengan helikopter milik Komala Air teganggu cuaca buruk.

"Belum bisa dievakuasi karena cuaca buruk," ujar Shances.

Akhirnya, pada hari Minggu pagi (4/11/2018), korban berhasil dievakuasi dan segera ke basecamp.

Andika diketahui bekerja di CV Cesta Adventure dan sedang memandu pendakian ke Puncak Carstensz.

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Pemandu Pendakian di Puncak Carstensz

4. Jenazah dibawa ke Bandung

Kamp terakhir tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia di Lembah Danau-Danau Pegunungan Jayawijaya, Papua, Rabu (21/4/2010). Kawasan di ketinggian 4.250 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan tempat menginap terakhir sebelum puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu (4.884 mdpl). Tim inti ekspedisi Tujuh Puncak Dunia berhasil mencapai puncak Ndugu-Ndugu pada Minggu (18/4/2010).KOMPAS/HARRY SUSILO Kamp terakhir tim Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia di Lembah Danau-Danau Pegunungan Jayawijaya, Papua, Rabu (21/4/2010). Kawasan di ketinggian 4.250 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini merupakan tempat menginap terakhir sebelum puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu (4.884 mdpl). Tim inti ekspedisi Tujuh Puncak Dunia berhasil mencapai puncak Ndugu-Ndugu pada Minggu (18/4/2010).

Jenazah Andika Pratama, seorang pemandu pendaki yang meninggal dunia di Puncak Carstensz, Mimika, Papua, diterbangkan ke kampung halamannya di Bandung Jawa Barat, Minggu (4/11/2018).

Almarhum diterbangkan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dari Bandara Mozes Kilangin Timika, dengan tujuan Jakarta, pukul 14.40 WIT.

Sebelum diterbangkan, almarhum dishalatkan di Masjid Agung Babussalam, Jalan KH. Dewantara, Kota Timika.

Menurut Sofyan Arie Fiesa, salah satu rekan almarhum, rencananya jenazah Andika akan tiba di Jakarta sekitar pukul 19.00 dan akan dilanjutkan melalui jalan darat menuju rumah duka di Bandung.

"Selanjutnya proses pemakaman," kata Sofyan kepada wartawan.

Baca Juga:  Jenazah Pemandu Pendaki yang Tewas di Puncak Carstensz Dibawa ke Bandung

5. Almarhum meninggal saat memandu pendaki asing

Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri menyusuri jalur es puncak Nggapulu atau puncak Soekarno di ketinggian sekitar 4.700 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan Pegunungan Jayawijaya, Papua, Senin (19/4/2010). Pendakian ke daerah puncak Nggapulu ini sebagai ajang pengenalan medan dan aklimatisasi bagi tim sebelum menuju puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu yang berada di ketinggian 4.884 mdpl pada Sabtu (24/4/2010), menyusul keberhasilan tim Alpha yang sudah lebih dulu mencapainya pada Minggu (18/4/2010). KOMPAS/HARRY SUSILO Tim Bravo Ekspedisi Tujuh Puncak Dunia dari Wanadri menyusuri jalur es puncak Nggapulu atau puncak Soekarno di ketinggian sekitar 4.700 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan Pegunungan Jayawijaya, Papua, Senin (19/4/2010). Pendakian ke daerah puncak Nggapulu ini sebagai ajang pengenalan medan dan aklimatisasi bagi tim sebelum menuju puncak Carstensz Pyramid atau Ndugu-Ndugu yang berada di ketinggian 4.884 mdpl pada Sabtu (24/4/2010), menyusul keberhasilan tim Alpha yang sudah lebih dulu mencapainya pada Minggu (18/4/2010).

Almarhum merupakan kelahiran Palembang, 2 Juni 1983, dan tercatat sebagai warga Jalan Padang Golf, Nomor 18 RT/RW 04/01, Desa Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat.

Almarhum dikenal sebagai pemandu pendakian dan sudah sering melakukan pendakian di Puncak Carstensz.

Almarhum saat itu bersama tiga rekannya mendampingi enam pendaki asing asal Rusia dan Azerbaijan.

"Andika tertimpa batu saat latihan atau aklimatisasi sebelum melakukan pendakian ke Puncak Carstensz," pungkas Sofyan.

Baca Juga: Diduga Kejatuhan Batu, Pemandu Pendakian Meninggal Dunia di Puncak Carstensz

Sumber: KOMPAS.com (Irsul Panca Aditra)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com