Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasungkawa Frantinus Nirigi ke Pramugari Citra hingga Duka Keluarga saat Pemakaman

Kompas.com - 05/11/2018, 09:45 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 masih terus dicari oleh Tim SAR gabungan.

Sejumlah cerita tentang kenangan terakhir para korban dengan keluarganya hadir ditengah rasa duka keluarga.

Salah satunya saat Nuke teringat permintaan puterinya, Puspita Eka Putri, yang minta ditemani tidur semalam sebelum berangkat ke Pangkal Pinang dengan pesawat Lion Air JT 610. 

Berikut ini sejumlah kenangan terakhir para keluarga korban kecelakaan Lion JT 610.

1. Tangis Ibu saat teringat Putri Minta "dikeloni" 

Ibunda korban Lion Air JT 610, Puspita Eka Putri saat menceritakan tentang putrinya, RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Ibunda korban Lion Air JT 610, Puspita Eka Putri saat menceritakan tentang putrinya, RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (30/10/2018)

Nuke tak henti-hentinya memeluk dan mencium foto anak kesayangannya, Puspita Eka Putri. Putri menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

"Sayangku, anakku, cantiknya. Anakku cuma titipan, Allah yang punya," ujar Nuke sembari mencium foto Putri saat berada di ruang Visum dan Medikolegal RS Polri Kramatjati.

Masih hangat di benak Nuke, Putri meminta ditemani tidur semalam sebelum terjadi keberangkatannya ke Pangkal Pinang.

"Dia bilang, 'Mama bobo bareng aku dong', kalau orang Jawa bilang dikeloni ya. 'Mama aku nempel dong', sudah kayak anak kecil," ujarnya.

Setelah mendengar berita kecelakaan pesawat yang ditumpangi Putri, Nuke syok dan berusaha tegar.

"Ini sudah yang terbaik dari Allah jalan kayak begitu. Mohon doanya semua agar Putri ditemukan dalam keadaan sebaik-baiknya," kata Nuke.

Baca Juga: Semalam Sebelum Jatuhnya Lion Air JT 610, Putri Minta Sang Ibu Temani Tidurnya

2. Keluarga Wahyu Susilo berharap yang terbaik

Rumah korban Lion Air, Wahyu Susilo di Dukuh Geneng RT 017, RW 008, Kelurahan Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Rumah korban Lion Air, Wahyu Susilo di Dukuh Geneng RT 017, RW 008, Kelurahan Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).


Jenazah Wahyu tiba di rumah duka sekitar pukul 12.30 WIB, Minggu (4/11/2018). Isak tangis orangtua, kerabat, dan para tetangga, luruh saat peti jenazah masuk ke rumah duka.

Istri Wahyu, Isti Khasanah (29), yang sedang mengandung harus dipapah karena lemas.

Adik kandung almarhum Wahyu, Dianita Purnama Sari (25), mengungkapkan duka yang mendalam atas kepergian kakak tercintanya itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com