KARAWANG, KOMPAS.com - Basarnas terus memberikan moril dan semangat bagi para anggotanya yang bertugas di lapangan, serta memberikan usaha dan upaya terbaik bagi keluarga korban yang menunggu proses evakuasi.
Deputi Operasi Bidang Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas Nugroho Budi Wuryanto menyebut pada operasi evakuasi korban dan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang merupakan upaya pemerintah untuk hadir dan bekerja dengan hati.
"Kita mempunyai prinsip yaitu pemerintah hadir. Kita bekerja secara all out. Kita bekerja dengan hati, karena ini saudara-saudara kita yang terkena musibah. Sehingga perlu kita memberikan bantuan dengan tulus ikhlas," ujar Nugroho saat meninjau posko Tanjungpakis, Desa Tanjungpakis, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, akhir pekan lalu.
Baca juga: Cerita Istri yang Berat Melepas Syachrul, Penyelam Pencari JT 610
Dia mengapresiasi kesinergisan Basarnas, TNI, Polri, kementerian, dan pihak terkait yang terlibat dalam operasi kemanusiaan tersebut.
Nugroho mengunjungi posko Tanjungpakis untuk memastikan terjaganya sinergitas dan semangat para anggota mengemban tugas kemanusiaan tersebut.
"Sengaja melihat posko yang ada di sini. Kita melihat secara keseluruhan sinergitas antara Polri, TNI, Basarnas sudah bagus, termasuk dari kementerian dan lembaga lain cukup bagus," katanya.
Masa evakuasi bisa diperpanjang
Nugroho menyebut berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, proses evakuasi dilakukan selama tujuh hari.
Hanya saja, pada operasi evakuasi korban dan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang bisa saja diperpanjang.
Baca juga: Cerita Harsono, Petugas SAR: saat Nyawa Jadi Taruhan Demi Tugas Kemanusiaan...
Masa evakuasi sendiri sudah diperpanjang tiga hari hingga Rabu (7/11/2018).
Hingga saat ini tim gabungan berhasil mengevakuasi 73 kantung jenazah. Nugroho menyebut, jumlah tersebut masih akan bertambah. "Ada tambahan, tapi belum sampai," katanya.
Selain bagian tubuh, tim gabungan juga telah mengevakuasi beberapa bagian pesawat, seperti roda dan bagian black box yakni Flight Data Record (FDR).
"VCR (Voice Cocpit Recorder) belum, mudah-mudahan segera bisa ditemukan. Kita all out, seperti yang tadi saya katakan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.