Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.670 Tentara Ditarik dari Lombok

Kompas.com - 04/11/2018, 19:44 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 2.670 personel TNI yang selama ini membantu tahap tanggap darurat dan rekontruksi serta rehabilitasi pascagempa yang mengguncang Lombok dan Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, ditarik kembali ke kesatuannya masing-masing.

"Penarikan pasukan ini berikut dengan 95 alat berat, seperti escavator, dum truck, buldoser, termasuk motor trail. Saat ini semua alat berat sudah berada di Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Carik," kata Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu Bencana Gempa Lombok Mayjen TNI Madsuni seusai rapat koordinasi bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Minggu (4/11/2018), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Wapres Kalla Tinjau Rekonstruksi dan Rehabilitasi di Lombok

Ia menjelaskan, penarikan pasukan yang berasal dari tiga Matra, TNI AD, TNI AL dan TNI AU tersebut seiring berakhirnya masa tugas Komando Tugas Gabungan Terpadu di NTB.

"Penarikan kami lakukan secara bertahap, mulai dari tanggal 7 - 20 Nopember 2018," ujarnya.

Mayjen TNI Madsuni mengatakan, dengan ditariknya pasukan tersebut, maka Posko Komando Tugas Gabungan Terpadu yang berada di eks Bandar Udara Selaparang di Rembige, Kota Mataram dibubarkan.

"Langsung kami bongkar, begitu kita selesai. Karena tidak mungkin selamanya kita berada di sini," ucapnya.

Baca juga: Wapres: Realisasi Hunian Korban Gempa NTB Rampung Maret 2019

Menurut dia, setelah penarikan tugas anggota TNI itu, maka tugas selanjutnya akan dikerjakan oleh masyarakat bersama Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota yang terdampak serta kementerian terkait, seperti Kemen PUPR, khusus untuk pembangunan rumah-rumah warga.

"Nanti untuk urusan rumah (rekontruksi) itu Pemda dan Kemen PUPR. Tugas kami untuk pembersihan dan pembongkaran sudah selesai," ujarnya.

Disingung terkait kesiapan masyarakat setelah pasukan TNI ditarik ke satuan masing-masing, Mayjen TNI Madsuni melihat belum sepenuhnya masyarakat NTB siap.

Namun demikian, meski pasukan TNI telah ditarik, pihaknya optimistis masyarakat dan Pemrov NTB serta pemerintah kabupaten/kota terdampak mampu kembali bangkit membangun kehidupannya masing-masing pascagempa.

"Kalau dikatakan siap, ya belum sepenuhnya siap. Tapi kami minta masyarakat tetap bisa, apalagi ini sudah masuk musim hujan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com