Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soft Launching Makassar New Port Diawali Ekspor ke Eropa dan AS

Kompas.com - 02/11/2018, 21:43 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Proyek Strategis Nasional (PSN), Makassar New Port (MNP) Tahap I Paket A senilai Rp 2,51 triliun telah bisa digunakan. Soft launching pelabuhan kargo di tengah laut di Makassar ini diawali dengan ekspor rumput laut, kayu olahan, dan biji kopi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS), Jumat (2/11/2018) siang.

Soft launching ini batal dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno karena ada rapat mendadak dengan Presiden RI Joko Widodo di Jakarta.

Namun, soft launching ini dihadiri dan diresmikan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Fokopimda) se- Sulsel.

Ekspor komoditas rumput laut, kayu olahan dan biji kopi ini terselenggara atas kerjasama Pemerintah Sulawesi Selatan dengan PT Pelindo IV yang melakukan direct call perdana dari Makassar ke Eropa dan AS di MNP.

Baca juga: Ada Makassar New Port, Ekspor Impor Tak Perlu Lagi Via Surabaya-Jakarta Lagi

Menurut Nurdin Abdullah, Pemerintah Sulsel akan terus mendukung penyelesaian MNP untuk peningkatan perekonomian.

Dengan adanya MNP, ekspor impor lebih maksimal karena langsung dilakukan dari Makassar tanpa melalui Surabaya dan Jakarta.

“Saya terkesima dengan pembangunan MNP yang sangat cepat dan langsung bisa digunakan ekspor ke luar negeri. Kami akan mendukung penyelesaian MNP untuk peningkatan ekspor impor langsung dari Makassar. Kenapa harus keliling dulu ke Surabaya atau Jakarta jika ingin ekspor, memakan waktu lama. Jika langsung ekspor dari Makassar, bisa menghemat waktu hingga 14 hari,” kata Nurdin.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero), Farid Padang dalam sambutannya di soft launching MNP mengatakan, direct call perdana dari Makassar langsung ke Eropa dan AS baru pertama kali dilakukan, bersamaan dengan soft launching MNP. Dimana sebelumnya, ekspor langsung ke dua benua tersebut harus melalui Surabaya dan Jakarta.

“Direct call pertama kali ini ke Eropa dan Amerika, kami melepas 11 kontainer berisi komoditas rumput laut, kayu olahan dan biji kopi untuk dikirim langsung dari Makassar. Ekspor ke Eropa dan Amerika ini dengan negara tujuan yaitu Spanyol, Perancis, Belanda dan Amerika Serikat,” jelasnya.

Baca juga: Pengerjaan Mega Proyek Makassar New Port Capai 98 Persen

Farid mengungkapkan, pembangunan MNP terbagi dalam tiga tahap yaitu Tahap I, II dan III. Untuk Tahap I, proses pembangunannya dibagi lagi per paket, yaitu Paket A, B, C dan D. MNP tahap 1 paket A saja senilai Rp 2,51 triliun.

“Pada hari ini [Jumat], yang kami resmikan pengoperasiannya adalah pembangunan MNP Tahap I A yang dibangun pada 2015 hingga 2018, yaitu dermaga dan menelan total investasi untuk infrastruktur dan suprastruktur sebesar Rp 2,51 triliun,” jelas Farid.

Dia menyebutkan, dengan total lahan seluas 1.428 hektare untuk pembangunan MNP Tahap I, II dan III, pihaknya menargetkan proyek yang 100 persen merupakan karya anak bangsa ini bakal menelan total investasi sebesar Rp 89,57 triliun.

“Setelah tahap 1 A, pembangunan akan dilanjutkan untuk paket I B yang menghabiskan anggaran total sebesar Rp 1,66 triliun (2018 – 2020). Paket I C dengan besaran biaya Rp 2,69 triliun (2020 – 2022) dan Paket I D dengan total investasi sebesar Rp 6,14 triliun yang dibangun sejak 2015 hingga 2022 nanti,” terangnya.

Sementara untuk pembangunan MNP Tahap II, lanjut Farid, pembangunannya bakal dimulai pada 2022 hingga 2025.

PT Pelindo IV Makassar pun menargetkan investasi yang bakal diserap sebesar Rp 10,01 triliun.

“Untuk pembangunan MNP tahap III atau tahap terakhir akan dibangun juga pada 2022 hingga 2025 dengan besaran investasi senilai Rp 66,56 triliun. Jadi pada tahun 2025 nanti, MNP akan memiliki dermaga total sepanjang 9.923 meter dengan total kapasitas terpasang nanti sebesar 17,5 juta TEUs per tahun,” paparnya.

Farid menambahkan, kehadiran MNP akan menjadi penghubung di Indonesia Timur, utamanya untuk mengubah pola angkutan kapal-kapal berukuran besar sekaligus mengurai antrian yang terjadi di pelabuhan eksisting, di Terminal Petikemas Makassar (TPM).

Kompas TV Setidaknya ada 6 anak korban gempa dan tsunami dari Palu ikut belajar bersama para siswa di sekolah ini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com