SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, menembak mati Imam Yoga Prakosa (26), salah seorang anggota sindikat narkotika jaringan besar di Surakarta.
Imam terpaksa ditembak mati karena hendak kabur dan melawan petugas ketika diminta menunjukkan lokasi penyimpanan narkotika.
"Tersangka mencoba kabur dan melawan, sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas dan terukur setelah sebelumnya diberi tembakan peringatan tiga kali," kata Kepala BNNP Jawa Tengah Brigadir Jenderal Muhammad Nur, di Semarang, Jumat (2/11/1018).
Nur menjelaskan, kasus yang melibatkan Iman yaitu peredaran narkotika jenis sabu-sabu seberat 2,17 kg.
Baca juga: Mahasiswa di Riau Terlibat Peredaran Narkotika Diduga dari Malaysia
Sebelum Iman ditembak, petugas menangkap kaki tangan pelaku berinisial RH (20), saat membawa sabu tersebut melalui jalur darat. RH disergap di tengah jalan saat menaiki bus jurusan Jakarta-Surabaya.
"Tim BNNP Jawa Tengah bersama Dishub memberhentikan bus itu di Terminal Mangkang. Petugas lalu menggeledah barang bawaannya dan ditemukan sabu sebesar 2,17 kg," ujar Nur.
Dalam pemeriksaan, diketahui jika RH diminta mengantarkan sabu oleh Iman. Tersangka Iman sendiri tak ikut naik di bus itu, melainkan kembali ke Solo dengan menaiki pesawat rute Jakarta-Solo.
Atas informasi itu, petugas bergerak cepat hingga dapat menangkap Iman di kawasan Bandara Adi Soemarmo.
Setelah ditangkap, warga Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ini diminta menujukkan tempat penyimpanan narkotika.
Nahas, Iman justru melawan petugas dan mencoba kabur.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.