Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Klaten Beri Tali Asih Istri Korban Lion Air Wahyu Susilo

Kompas.com - 31/10/2018, 16:25 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi


KLATEN, KOMPAS.com - Bupati Klaten Sri Mulyani mendatangi rumah keluarga Wahyu Susilo (31), korban tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Dukuh Geneng RT 017 RW 008, Kelurahan Palar, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (31/10/2018).

"Iya, tadi pagi Ibu Bupati (Sri Mulyani) ke rumah," kata adik ipar Wahyu, Wirawan Andiyanto (26) dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Kedatangan orang nomor satu di Kabupaten Klaten tersebut tidak sendirian. Tetapi juga didampingi Sekda Klaten Jaka Sawaldi dan para pejabat di lingkungan Pemkab Klaten.

Rombongan Bupati diterima oleh keluarga istri Wahyu, Isti Khasanah (30) beserta anak pertamanya, Keyna Raya (3) yang berada di pangkuannya. Kunjungan Bupati berlangsung sekitar 45 menit.

"Kedatangan Ibu Bupati dan jajarannya untuk memberikan dukungan kepada mbak Isti. Agar tetap tabah dan sabar menghadapi musibah ini," ungkapnya.

Baca juga: Tim SAR Deteksi Obyek Besar yang Diduga Badan Pesawat Lion Air JT 610

Seperti diberitakan, sebelum peristiwa naas itu terjadi, pada Sabtu (27/10/2018) pagi Wahyu baru saja pulang ke Klaten. Ia habis dinas dari Palu, Sulawesi Tengah.

Wahyu sempat bermain bersama anak pertamanya Keyna Raya (3) di rumah. Kemudian pada Minggu (28/10/2018) sore kembali ke Jakarta menggunakan kereta api.

Wahyu hendak terbang ke Pangkal Pinang pada Senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta-Pangkal Pinang yang ditumpanginya jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

"Senin pagi sekitar pukul 08.00 WIB saya melihat di berita ada pesawat Lion Air jatuh. Malamnya pas saya pulang dari Surabaya ke Klaten baru dapat kabar (pesawat Lion Air) jatuh dari WhatsApp," ujar Wirawan.

Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, kedatangannya ke rumah Wahyu Susilo untuk memberikan dukungan terhadap istri Wahyu yang tengah hamil tujuh bulan. Pasalnya, usia kandungan tujuh minggu merupakan rawan-rawannya sehingga harus dijaga dengan baik.
 
"Usia tujuh minggu ini masa rawan-rawannya. Tentu harus kuat menjaga kandungannya. Kami tadi memberikan sedikit tali asih kepada mbak Isti," ungkap Sri Mulyani.
 
 
 
 
Kompas TV Ancaman dilakukan setelah pihak rumah sakit dianggap tidak melayani diirnya pada saat berobat akibat penyakit lambung akutnya kambuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com