Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Polhukam Berharap Kotak Hitam Lion Air JT 610 Bisa Ditemukan

Kompas.com - 31/10/2018, 12:43 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam) Wiranto berdoa agar kotak hitam atau black box pesawat Lion Air JT-610 segera ditemukan.

Kotak hitam tersebut dapat mengungkap rangkaian kejadian bagaimana pesawat tersebut bisa jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018) lalu.

"Kita doakan saja black box segera ditemukan dan segera bisa kita tahu penyebab utamanya kaya bagaimana, rangkaian kejadian bagaimana supaya jelas, tidak saling menganalisis tanpa suatu bukti akurat," kata Wiranto di ITB, Rabu (30/10/2018).

Menurut Wiranto, perlu adanya suatu perbaikan prosedur dalam pemeliharaan pesawat.

"Nanti sudah dibahas langsung kita perlu adanya suatu perbaikan prosedur ya. Prosedur, pemeliharaan pesawat, dan itu kalau prosedur itu sudah bagus sekali kok dan ketat dan dipenuhi, kita tidak akan kecolongan," tuturnya.

Baca juga: Pasca-tragedi Lion Air JT 610, Pantai Tanjungpakis Mendadak Ramai

Seperti diketahui, pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang hilang kontak pukul 06.33 WIB, Senin (29/10/2018). Berdasarkan jadwal, pesawat sudah mendarat di lokasi tujuan sekitar 07.20 WIB.

Belakangan diketahui, pesawat itu jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Sebelum mengalami kecelakaan, pesawat sempat terbang selama 13 menit.

Pesawat yang jatuh ini buatan tahun 2018 dan baru dioperasikan Lion Air pada 15 Agustus 2018 lalu. Pesawat dinyatakan layak operasi sebelum dipakai untuk penerbangan komersial.

Baca juga: Pemkab Karawang Sediakan 4.500 Nasi Bungkus untuk Tim Evakuasi Lion Air JT 610

Pesawat itu di komandai Kapten Bhavye Uneja dengan Kopilot Harvino yang memiliki pengalaman penerbangan ribuan jam terbang, serta enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda dan Deny Maula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com