Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang November, Janji Terakhir Ayu Sebelum Tragedi Lion Air JT 610

Kompas.com - 30/10/2018, 22:03 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com -  Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 menyisakan kabar duka bagi keluarga Rezky Amalia (32), atau akrab disapa Ayu, di Palembang.

Pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut salah satu penumpang pesawat naas yang jatuh di perbatasan perairan Karawang dan Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018).

Di rumah duka di Kompleks Bahagia Jalan Damai 3 No 8-9 Kecamatan Sukarami Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) tampak ramai dikunjungi  keluarga dan tetangga yang berbela sungkawa.

Mereka terus membacakan yasin dan doa bersama untuk kebaikan Ayu, Selasa (30/10/2018).

Baca juga: Lion Air JT 610, Penerbangan Terakhir Putty Sebelum Resmi Jadi Pramugari...

Ning Icha (70), ibunda Ayu, masih tampak tegar walaupun menahan kesedihan. Dia bercerita, jika Ayu baru saja menempuh biduk rumah tangga sejak empat bulan terakhir bersama suaminya Murtadi Kurniawan dan menetap di Jakarta.

Namun, selama enam tahun bertugas di BPK Jakarta, Ayu akhirnya dipindahtugaskan ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung (Babel). 

"Di Pangkal Pinang baru dua tahun, menikah baru empat bulan kemarin, ” kata Ning.

Dia berharap pihak keluarga akan mendapat kabar baik dari petugas SAR maupun pihak kepolisian untuk kepastian kondisi Ayu.

Tiap menit, Ning dan keluarga selalu memantau perkembangan proses pencarian para korban baik melalui stasiun televisi maupun berita online.

Baca juga: Musibah Lion Air JT 610: Pesan Doa dari Sang Ayah Belum Juga Terkirim ke Ponsel Deryl...

Sebelum tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, Ayu sempat berpamitan kepada keluarga untuk menuju ke Pangkal Pinang dan bertugas.

Namun sekitar pukul 08.00WIB pagi, tangisan Ning Icha pecah mendengar kabar yang diberikan menantunya jika Ayu ikut dalam pesawat tersebut.

Suasana hati yang tak menentu, membuat Ning Icha untuk tetap terus mencari informasi keberadaan Ayu, putri bungsunya.  

"Apa pun yang terjadi, semuanya kehendak Allah. Bila memang tidak selamat lagi, pulang jasadnya saja sudah bersyukur. Karena kami sekeluarga ingin melihat jasad Ayu untuk terakhir kalinya,” ujar Ning sembari berlinang air mata.

Baca juga: Kisah Pegawai PLN, Istri, dan Bayinya yang Jadi Korban Lion Air JT 610

Janji akan pulang pada November

Empat bulan lalu, Ayu yang baru saja menikah berjanji kepada keluarganya di Palembang untuk pulang ke tanah kelahirannya tersebut bersama suami. Maklum, setelah menikah, Ayu menetap di Jakarta.  

Nampaknya harapan pulangnya Ayu ini pupus setelah Ayu ikut dalam penerbangan naas Lion Air JT 610 yang jatuh di perbatasan perairan Karawang dan Bekasi, Jawa Barat.

“Bulan November rencananya mau pulang dan kumpul bersama keluarga. Biasanya Ayu minta dibuatkan model gandum. Karena itu makanan favoritnya. Sekarang, tidak ada lagi yang minta dibuatkan model gandum," ujar Ning seraya menyeka air mata.

Dari total 189 penumpang, hampir semuanya dipastikan oleh tim SAR dalam keadaan tewas ketika dilakukan evakuasi.

Baca juga: Korban Lion Air Wahyu Susilo Tinggalkan Istri yang Tengah Hamil 7 Minggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com