Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi Korban Kecelakaan Lion Air, Dugaan Penumpang Terjebak hingga Penyelaman Dihentikan Sementara

Kompas.com - 30/10/2018, 06:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.comBasarnas menduga banyak penumpang Lion Air JT 610 yang terjebak di dalam pesawat.

Penyelaman di lokasi kecelakaan, tepatnya di perairan Tanjung Karawang, segera dilakukan untuk memastikannya. Namun, badan pesawat Lion Air JT 610 belum dapat terlacak.

Sementara itu, kendala jarak pandang yang semakin terbatas karena kondisi alam, penyelaman pun terpaksa dihentikan sementara.

Berikut fakta tentang penyelaman petugas SAR untuk mencari korban dan badan pesawat.

1. Diduga kuat banyak penumpang yang terjebak di dalam pesawat

Anggota Basarnas bersiap melakukan proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY Anggota Basarnas bersiap melakukan proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Badan SAR Nasional memprediksi banyak korban yang masih berada di dalam pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

"Saya perkirakan banyak korban masih di dalam pesawat. Oleh karena itu, kami terus lakukan penyelaman untuk menemukan badan pesawat," kata Direktur Operasi Badan SAR Nasional Bambang Suryo Aji dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).

Dugaan tersebut muncul setelah tim gabungan Basarnas, TNI, dan Polri hanya menemukan beberapa potongan tubuh korban di permukaan air.

Enam kantong potongan tubuh korban itu saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Said Sukanto (Polri) di Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi oleh tim DVI Polri.

Baca Juga: Basarnas Prediksi Banyak Korban Masih Berada di Badan Pesawat

2. Penyelaman terkendala arus dasar laut dan lumpur naik

Personel Basarnas menyiapkan peralatan selam untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018). ANTARA FOTO/BASARNAS Personel Basarnas menyiapkan peralatan selam untuk mencari korban pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018).

Penyelaman untuk pencarian korban dan serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018), dihentikan pukul 17.00 WIB.
Alasan penghentian penyelaman karena kendala jarak pandang di dasar laut.

"Penyelam siap, tapi tidak memungkinkan karena pada pukul 17.00 WIB, arus cukup kuat, lumpur naik dan tumpahan avtur pesawat menghalangi jarak pandang para penyelam," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR, Bandung Deden Ridwansyah, Senin (29/10/2018).

Deden mengungkapkan, penyelaman akan dilanjutkan esok hari dengan menerjunkan sekitar 100 penyelam.

Baca Juga: Jarak Pandang Terhalang, Penyelaman di Lokasi Jatuhnya Lion Air JT 610 Dihentikan

3. Tiga titik lokasi evakuasi korban dan serpihan pesawat

Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Tiga titik evakuasi korban kecelakan pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta- Pangkal Pinang berada di Tanjung Pakis, Tanjung Priok, dan situasional di Bandara Halim Perdana Kusuma.

"Masing-masing sudah ada petugas. Kami sudah komunikasi," ujar Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jabar Kombes Arios Bismark di Posko Post Mortem Biddokkes Polda Jabar di Pantai Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Senin (29/10/2018).

Arios menyebutkan, evakuasi korban dilakukan ke titik posko terdekat. Lalu, korban harus dibawa dengan helikopter dan dikirim langsung ke Bandara Halim Perdanakusuma.

"Korban dievakuasi, kita cek, labelling, dimasukan ke kantong mayat, kemudian dibawa dengan ambulans ke RS Kramat Jati untuk dilakukan identifikasi," katanya.

Ia menyebutkan, identifikasi dilakukan di satu titik oleh tim DVI Polri lantaran proses tersebut membutuhkan waktu.

"Kami arahkan semuanya ke RS Kramatjati," katanya.

Baca Juga: Evakuasi Korban dan Serpihan Pesawat Lion Air JT 610 Dilakukan di 3 Titik

Sumber: KOMPAS.com (Farida Farhan, Ihsanuddin)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com