Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesaksian Warga Sebelum Api Membakar Pasar Legi Solo

Kompas.com - 29/10/2018, 20:30 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Kebakaran hebat melanda Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Senin (29/10/2018). Kebakaran terjadi sekitar pukul 16.45 WIB itu membuat ratusan kios ludes terbakar.

Menurut salah seorang saksi mata, Prasetyo, sebelum pasar itu terbakar sempat muncul asap putih dari bagian tengah pasar. Setelah itu, keluar asap hitam pekat dan api.

"Saya melihat asap putih dari bagian tengah pasar. Setelah itu muncul asap hitam dan api," kata Prasetyo kepada Kompas.com, Senin petang.

Baca juga: Pasar Legi Solo Kebakaran, Ratusan Kios Ludes

Menurut Prasetyo, api tersebut tidak hanya membakar pada bagian tengah pasar, tetapi juga merembet ke bagian utara pasar. Hal ini karena banyak material yang mudah terbakar.

"Mobil pemadam kebakaran baru datang sekitar 15 menit setelah api merembet ke bagian utara pasar," jelas pria yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan perbankan tak jauh dari Pasar Legi.

Warga lain, Rajaman mengatakan, sebelum api membakar seluruh kios sempat muncul asap putih di bagian tengah pasar sisi barat. Kemudian, keluar asap hitam pekat disertai api.

"Api sempat dipadamkan pakai APAR. Setelah itu pada pulang karena pukul 16.00 WIB pasar sudah tutup," kata pria yang juga pedagang sembako kios lantai 1 Pasar Legi.

Dia mengatakan, api pertama kali membakar kios bagian tengah sisi barat pasar. Setelah itu merembet ke bagian kios yang lain.

"Ternyata saat ditinggal pulang api justru semakin besar. Pas saya kembali lagi ke pasar sudah tidak bisa menyelamatkan barang-barang saya," ujar Rajaman.

Sementara hingga pukul 20.00 WIB api masih terus membesar. Mobil pemadam kebakaran pun terus berdatangan ke lokasi untuk memadamkan api tersebut.

Sejumlah pedagang juga berusaha menyelamatkan barang-barang mereka yang masih bisa diselamatkan.

"Tadi barang-barang milik ibu saya yang masih bisa diselamatkan, saya ambil keluar dari pasar. Soalnya apinya terus membesar," ungkap salah Liana, seorang pedagang sembako.

Sementara itu, barang dagangan miliknya yang ada di dalam kios sudah ludes terbakar sehingga tidak bisa diselamatkan. Padahal, selama ini dirinya menggantungkan hidupnya dari hasil berjualan di pasar.

"Belum tahu nanti bagaimana. Semoga nanti ada perhatian dari pemerintah," ungkap Liana.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo mengatakan, jumlah kios yang terbakar ratusan, mulai dari sisi barat dan utara dan terus merembet.

"Di atas sekitar 250 kios dan kalau melihat sebagian sisi barat utara terbakar semua," kata Subagiyo, Senin (29/10/2018).

Kompas TV Tim satgas bencana akan bertugas hingga 10 Oktober mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com