KOMPAS.com - Kasus pembakaran Mapolsek Bendahara di Aceh Tamiang terus berlanjut. Polres Aceh mulai melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden tersebut.
Sementara itu, Kapolda Aceh memerintahkan kasus tersebut diusut tuntas. 6 polisi termasuk Kapolsek Bendahara juga telah diperiksa.
Berikut ini fakta lengkap kasus pembakaran Mapolsek Bendahara.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar mengatakan, tim khusus tersebut terdiri dari direktorat intel, direktorat reserse umum, inspektorat pengawaasan dan bidang profesi dan pengamanan Polda Aceh serta tim dari Polres Aceh Tamiang.
"Tim ini mulai bekerja 24 Oktober, satu hari pasca kejadian pengrusakan dan pembakaran Mapolsek Bendahara. Tim langsung berangkat menuju Aceh Tamiang untuk bekerja dan tim dituntut segera bekerja," ujar Misbahul, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (27/10/2018).
Tim tersebut akan mengungkap di balik kematian tersangka A yang diduga ada kesalahan prosedur saat penangkapannya.
Baca Juga: Kapolda Aceh Instruksikan Usut Kasus Pembakaran Polsek Bendahara
Berdasarkan hasil penyelidikan, awalnya empat orang anggota polsek diduga melakukan kesalahan prosedur dalam penangkapan itu, termasuk Kapolsek Bendahara sebelumnya, yakni Ipda IW.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ada dua polisi lain yang diduga ikut terlibat yakni DDS dan FS.
"Setelah tim bekerja, kami tahu ada enam personel terlibat termasuk Kapolsek. Hingga kini mereka masih diperiksa tim untuk menemukan apakah mereka melanggar masalah disiplin, kode etik atau pidana umum," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Misbahul Munauwar, Sabtu (27/10/2018).
Jika memang melanggar disiplin atau kode etik, maka hukuman terberatnya berupa Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PTDH).
Baca Juga: Pembakaran Mapolsek Bendahara, 6 Polisi Termasuk Mantan Kapolsek Diperiksa Intensif
Polres Aceh Tamiang mulai mengumpulkan informasi dan keterangan dari lapangan terkait kasus pembakaran yang dilakukan oleh massa terhadap Mapolsek Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang pada 23 Oktober 2018 lalu.
Kasat Reskrim Polres Aceh Tamiang, Iptu Dimmas Adi Putranto, mengatakan, timnya sedang mengumpulkan informasi awal terkait kronologi dan siapa saja yang terlibat dalam aksi massa tersebut.