Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengasuh Pesantren Tebuireng Serukan Jaga Persatuan Bangsa

Kompas.com - 28/10/2018, 07:58 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur, meminta kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu persatuan bangsa.

Pernyataan itu dikeluarkan Pesantren Tebuireng menyikapi situasi yang berkembang pasca-insiden pembakaran bendera pada peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, beberapa hari lalu.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah), dalam siaran pers di dalem kasepuhan mengatakan, Pesantren Tebuireng menyesalkan terjadinya peristiwa pembakaran bendera yang menimbulkan kegaduhan secara nasional.

Pesantren Tebuireng, lanjut Gus Sholah, menilai tindakan penyusupan pada acara peringatan Hari Santri Nasional dan pembakaran bendera merupakan perbuatan yang tidak beretika.

"Tindakan penyusupan pada acara HSN dan tindakan pembakaran bendera itu tidak etis," demikian salah satu poin pernyataan sikap Pesantren Tebuireng Jombang, sebagaimana disampaikan Gus Sholah, Sabtu (27/10/2018).

Baca juga: Fakta Kasus Pembakaran Bendera, Minta Perlindungan Polisi hingga Pembawa Bendera Jadi Tersangka

Meski demikian, kata Gus Sholah, Pesantren Tebuireng menghargai permintaan maaf yang dilakukan pihak pembakar bendera maupun pihak penyusup.

Atas insiden tersebut, cucu dari kiai pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari itu menyampaikan harapan Pesantren Tebuireng agar polisi menindaklanjuti proses hukum kasus itu hingga tuntas.  

Menyikapi kasus pembakaran bendera dan tindakan penyusupan pada acara HSN, Pesantren Tebuireng meminta semua pihak mengedepankan persatuan bangsa serta kearifan guna menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyyah.

"Menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu persatuan bangsa," ujar Gus Sholah, didampingi KH Abdul Hakim Mahfudz dan sejumlah pengurus pesantren Pesantren Tebuireng.

Baca juga: 5 Fakta Baru Kasus Pembakaran Bendera, Pembawa Bendera Diamankan hingga Video Viral Tidak Utuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com