SIGI, KOMPAS.com - Masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda kota Palu, Donggala, dan Sigi Sulawesi Tengah berakhir sejak Jumat (26/10/2018). Kini, memasuki masa transisi dengan rehabilitasi dan rekonstruksi.
Di masa transisi tersebut, sebagian relawan Palang Merah Indonesia (PMI) masih berada di lokasi bencana dan melakukan aktivitas penanganan terhadap korban gempa.
Ketua PMI kabupaten Sigi Agus Rahmat Lamakkarate mengatakan, selama masa tanggap darurat, pihaknya membangun selter yang dilengkapi angkutan, tangki air bersih, dan alat penerangan dari Pemerintah Australia serta Malaysia.
Baca juga: 4 Fakta Baru Gempa Sulteng, Sigi Diterjang Banjir Lumpur hingga Nasib Ijazah IAIN Palu
"Saat ini PMI Sigi Biromaru sedang membangun selter terpadu di Desa Jono Oge. Di selter terpadu tersebut didirikan tenda keluarga sebanyak 200 unit dan tenda besar untuk ibadah maupun belajar anak-anak pengungsi," kata Agus kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2018)
Selain itu, PMI Sigi juga melakukan pelayanan kesehatan dan mendistribusikan kebutuhan hidup kepada korban bencana alam.
Pihaknya mengikuti arahan manajemen PMI Pusat dalam menangani bencana alam, baik dalam tahap tanggap darurat maupun recovery.
Baca juga: Atasi Trauma, Anak Korban Gempa di Sigi Biromaru Diajak Bermain
"Setelah masa tanggap darurat maka tidak ada lagi distribusi logistik berupa food item. Namun dilanjutkan dengan penyiapan selter,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.