Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Mayat Ditemukan di Perairan Madura, Diduga Korban Kapal Tenggelam

Kompas.com - 25/10/2018, 14:39 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Dalam sehari, petugas Basarnas dan Pol Air Probolinggo menemukan tiga mayat berjenis kelamin laki-laki yang sudah membusuk.

Ketiga mayat tersebut diduga korban kecelakaan Kapal Motor Cahaya Bahari asal Probolinggo yang dilaporkan tenggelam pada Jumat (19/10/2018). 

Ketiga mayat tersebut ditemukan di tempat berbeda. Dua mayat ditemukan di perbatasan perairan Pamekasan-Sampang, tepatnya di dekat pulau Gili Mandangin, Kabupaten Sampang oleh nelayan dan tim gabungan Basarnas dan Pol Air Probolinggo, Kamis (25/10/2018) pukul 08.30 WIB.

Selang 30 menit kemudian, satu mayat ditemukan nelayan di pantai Desa Ambat, Kecamatan Tlanakan.

Baca juga: Tabrakan Kapal, Satu Orang Hilang dan Satu Kapal Tenggelam

Satu mayat dibawa ke Probolinggo dan dua mayat dievakuasi ke rumah sakit Dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Kondisi mayat sudah membusuk dan berbau menyengat. 

Budi Cahyono, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan mengatakan, pertama kali yang menemukan mayat yaitu nelayan di sekitar kilang minyak PT Santos.

Penemuan mayat itu kemudian dikabarkan ke tim gabungan Basarnas dan Pol Air Probolinggo. Saat tim gabungan menuju titik kordinat penemuan mayat, tim gabungan juga menemukan mayat mengambang dan langsung dievakuasi ke RSUD Pamekasan.

"Mayat yang ditemukan nelayan, dibawa ke Probolinggo karena diduga korban kapal tenggelam asal Probolinggo," ujar Budi Cahyono.

Budi menambahkan, penemuan tiga mayat hari ini merupakan yang kedua kalinya sejak tragedi tenggelamnya Kapal Motor Cahaya Bahari asal Probolinggo.

Baca juga: Ibu Hamil dan Anak Balitanya yang Berbagi Pelampung Saat Kapal Tenggelam Ditemukan Tewas

 

Kapal naas tersebut sedang dalam perjalanan mencari ikan pada hari Jumat (19/10/2018) ketika dilaporkan tenggelam.

Dalam kejadian itu, delapan orang hilang. Tiga hari berikutnya, satu orang ditemukan di perairan Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu.

"Satu mayat sudah dipulangkan ke Probolinggo. Ditambah lagi yang tadi ditemukan juga sudah dipulangkan. Yang dua lagi masih diotopsi di rumah sakit," imbuh Budi.

Dua mayat yang diamankan di rumah sakit, kemungkinan besar juga para korban kapal yang tenggelam . Namun untuk memastikan identitas itu, Budi masih menunggu hasil otopsi polisi.

Jika empat mayat itu benar korban tenggelamnya KM Cahaya Bahari, maka korban yang belum ditemukan tinggal empat orang lagi.

Tim gabungan Basarnas dan Pol Air Probolinggo masih terus melakukan pencarian. Mereka juga dibantu oleh empat perahu milik nelayan asal Pamekasan dan asal Probolinggo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com