Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kematian Keluarga Ong, Revolver di Tangan hingga Surat Wasiat

Kompas.com - 25/10/2018, 06:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kematian satu keluarga pengusaha Fransiskus Xaverius Ong di Palembang menggemparkan warga di kawasan perumahan Vila Kebon Sirih Blok A18, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Empat anggota keluarga Ong tewas mengenaskan dengan luka tembak di bagian kepala mereka. Begitu juga dengan dua anjing peliharaan keluarga Ong.

Polisi menemukan secarik kertas di meja kerja Ong (45) yang diduga ditulis olehnya.

Berikut ini fakta lengkap dari kisah tragis keluarga Ong di Palembang. 

1. Secarik kertas di meja kerja Ong

Secarik kertas tersebut tertulis demikian, "Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku.. . Choky dan Snowy, aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini,".

Choky dan Snowy adalah nama dua anjing milik Ong yang juga ditemukan mati di bersama majikannya.

Polisi menemukan kertas tersebut terpajang di meja kerja korban. Sementara itu, salah satu kerabat Ong, Effendi, mengatakan, dirinya tidak bisa memastikan apakah surat itu ditulis oleh Ong.

"Saya sudah enam bulan tidak bertemu, baru dapat kabar kalau adik saya dan keponakan saya tewas dari rumah sakit karena ditelepon polisi," kata Effendi (50).

Baca Juga: Surat Wasiat Pengusaha yang Tewas Bersama Istri dan 2 Anaknya: Saya Sudah Sangat Lelah

2. Polisi temukan senjata revolver milik Ong

Ilustrasi.Thinkstock Ilustrasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Budi Suryanto menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal empat korban tewas dengan kondisi kepala tertembus peluru.

"Iya ada tembakan di kepala empat korban. Sekarang tinggal menunggu hasil otopsi," kata Budi. Budi melanjutkan, satu senjata jenis revolver juga ditemukan di kamar Ong. Mereka belum bisa memastikan apakah itu senjata api organik atau bukan.

"Dugaan empat korban ini tewas masih dilakukan penyelidikan ya karena dua pembantu korban masih diperiksa," ujarnya.

Baca Juga: Satu Keluarga Pengusaha Tewas dengan Luka Tembak, Anjing Pun Ikut Mati

3. Kronologi kasus kematian keluarga Ong

Salah satu jenazah satu keluarga yang tewas di Palembang ketika berada di rumah sakit Bhayangkara. Saat ini keempat jenazah masih menjalani otopsi.KOMPAS.com / Aji YK Putra Salah satu jenazah satu keluarga yang tewas di Palembang ketika berada di rumah sakit Bhayangkara. Saat ini keempat jenazah masih menjalani otopsi.

Sekitar pukul 06.00 WIB, Dewi (28) dan Sarah (20), pembantu keluarga Ong, hendak beraktivitas untuk membuat sarapan serta membersihkan rumah.

Saat masuk ke dalam kamar Rafael, Dewi dan Sarah dibuat terkejut melihat korban dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah dan ditemukan luka bekas tembakan di bagian kepala. Ia pun berteriak minta tolong.

Para tetangga yang mendengar teriakan itu langsung datang ke rumah korban bersama Purwadi, ketua RT setempat. Usai menemukan anak korban, mereka langsung menghubungi pihak kepolisian.

Pukul 07.30 WIB, anggota Polsek Kalidoni dan Polda Sumsel datang ke lokasi dan menemukan korban lain yang juga tewas tertembak di bagian kepala, yakni Kathlyn Fransiskus. Anak perempuan korban itu ditemukan dalam keadaan terlentang di dalam kamar.

Selanjutnya, Fransiskus Xaverius Ong dan Margaret Yentin Liana tertembak di dagu dalam satu kamar. Polisi menemukan jasad Ong dengan tangan masih menggenggam senjata api jenis revolver. 

Selain itu, dua anjing peliharaan mereka juga ditemukan mati di dalam bak kamar mandi rumah dengan luka tembakan di kepala.

“Motif masih didalami apa penyebab korban tewas, anggota masih bekerja untuk mengumpulkan bukti-bukti,” kata Budi.

Baca Juga: Kronologi Satu Keluarga di Palembang Ditemukan Tewas dengan Luka Tembak

4. Nekat bunuh diri karena menolak perceraian

Ilustrasi perceraian.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi perceraian.

Dari hasil pemeriksaan awal terhadap dua pembantu serta sopir korban, Ong diduga nekat menembak keluarganya karena menolak diceraikan istrinya, Margareth Lentin Liana (43).

"Dugaannya ada masalah keluarga. Ada pesan pembicaraan di WhatsApp korban bahwa istrinya minta cerai, tapi korban (Ong) menolak. Kira-kira begitu isi pesannya," kata Zulkarnain, Rabu (24/10/2018).

Dugaan tersebut dikuatkan dengan beberapa pesan terakhir di secarik kertas di meja kerja Ong.

"Karena dia tidak rela dan tidak ikhlas untuk dicerai sama istrinya sehingga dia mengambil keputusan untuk bunuh diri. Namun, karena tidak tega meninggalkan anak dan istri sehingga ikut dibunuh. Bahkan dua anjingnya juga dibunuh di dalam bak mandi," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Zulkarnain Adinegara, Rabu (24/10/2018).

Baca Juga: Diduga, Pengusaha Tembak Diri dan Keluarga karena Istri Minta Cerai

Sumber: KOMPAS.com (Aji YK Putra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com