KOMPAS.com — Kematian satu keluarga pengusaha Fransiskus Xaverius Ong di Palembang menggemparkan warga di kawasan perumahan Vila Kebon Sirih Blok A18, Kelurahan Bukit Sangkal, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Empat anggota keluarga Ong tewas mengenaskan dengan luka tembak di bagian kepala mereka. Begitu juga dengan dua anjing peliharaan keluarga Ong.
Polisi menemukan secarik kertas di meja kerja Ong (45) yang diduga ditulis olehnya.
Berikut ini fakta lengkap dari kisah tragis keluarga Ong di Palembang.
Secarik kertas tersebut tertulis demikian, "Aku sudah sangat lelah, maafkan aku. Aku sangat sayang dengan anak dan istriku.. . Choky dan Snowy, aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini,".
Choky dan Snowy adalah nama dua anjing milik Ong yang juga ditemukan mati di bersama majikannya.
Polisi menemukan kertas tersebut terpajang di meja kerja korban. Sementara itu, salah satu kerabat Ong, Effendi, mengatakan, dirinya tidak bisa memastikan apakah surat itu ditulis oleh Ong.
"Saya sudah enam bulan tidak bertemu, baru dapat kabar kalau adik saya dan keponakan saya tewas dari rumah sakit karena ditelepon polisi," kata Effendi (50).
Baca Juga: Surat Wasiat Pengusaha yang Tewas Bersama Istri dan 2 Anaknya: Saya Sudah Sangat Lelah
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumatera Selatan Kombes Budi Suryanto menjelaskan, dari hasil penyelidikan awal empat korban tewas dengan kondisi kepala tertembus peluru.
"Iya ada tembakan di kepala empat korban. Sekarang tinggal menunggu hasil otopsi," kata Budi. Budi melanjutkan, satu senjata jenis revolver juga ditemukan di kamar Ong. Mereka belum bisa memastikan apakah itu senjata api organik atau bukan.
"Dugaan empat korban ini tewas masih dilakukan penyelidikan ya karena dua pembantu korban masih diperiksa," ujarnya.
Baca Juga: Satu Keluarga Pengusaha Tewas dengan Luka Tembak, Anjing Pun Ikut Mati
Sekitar pukul 06.00 WIB, Dewi (28) dan Sarah (20), pembantu keluarga Ong, hendak beraktivitas untuk membuat sarapan serta membersihkan rumah.
Saat masuk ke dalam kamar Rafael, Dewi dan Sarah dibuat terkejut melihat korban dalam keadaan tertelungkup bersimbah darah dan ditemukan luka bekas tembakan di bagian kepala. Ia pun berteriak minta tolong.