Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santri di Ogan Ilir Tewas Diduga Dianiaya, Korban Sempat Minta Pindah Sekolah

Kompas.com - 24/10/2018, 10:11 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Kematian Finanda Juni Harta (14) salah satu santri di pondok pesantren kawasan Kecamatan Sakatiga Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), saat ini masih menyisakan tanda tanya.

Pihak pesantren sebelumnya menyatakan kepada orangtua korban jika pelajar setingkat SMP itu meninggal akibat sakit yang dialaminya.

Sementara, Soharudin (40) ayah korban mengetahui jika semasa hidupnya Finanda tak pernah memiliki riwayat sakit apapun.

Kejanggalan tewasnya Finanda secara tidak wajar terkuak setelah pihak keluarga hendak memakamkan pelajar itu dikampung halamannya di Desa Muara Kunjung Kecamatan Babat Toman Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), pada Selasa siang (23/10/2018).

Ketika hendak dimandikan sebelum prosesi pemakaman, terdapat luka lebam di sekujur tubuh korban yakni di bagian kepala, kaki hingga tangan.

Baca juga: Seorang Santri di Ogan Ilir Ditemukan Tewas Diduga Akibat Dianiaya

 

Salah satu keluarga korban yang merupakan anggota polisi akhirnya curiga hingga memutuskan membawa jenazah Finanda ke rumah sakit Bhayangkara untuk di otopsi.

Sebelumnya, pihak keluarga lebih dulu meminta surat keterangan permintaan visum luar dalam di SPKT Polda Sumatera Selatan.

Hasil otopsi pun terlihat jika memang tewasnya Finanda tak wajar.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, dr Indra menyatakan, jika pukulan pada titik vital yang membuat Finanda meregang nyawa.

Dari visum luar, dr Indra melihat jika ada bekas pukulan benda tumpul di bagian belakang kepala. Begitu juga dengan kaki dan tangan korban.

"Akibat pukulan di titik vital (belakang kepala) diduga membuat korban tewas,” kata dr. Indra ketika dikonfirmasi Kompas.com.

Baca juga: Diduga Dikeroyok Senior, Seorang Polisi Dilarikan ke Rumah Sakit

Diungkapkan dr Indra, pukulan benda tumpul di kepala dan tubuh korban pun disinyalir baru berlangsung kurang dari 1x24 jam. 

“Kalau dilihat itu sepertinya masih baru dan sebelum korban tewas, bukan luka lebam lama,” ujarnya.

Pesan terakhir Finanda 

Satu pekan sebelum Finanda dikabarkan tewas oleh pihak pondok pesantren, ABG yang masih berumur 14 tahun itu sempat mengungkapkan jika ia mulai tak betah belajar di pondok.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com