Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fakta di Balik Krisis Air Bersih di Gunung Kelud, Pipa Air Rusak hingga 875 KK Terdampak

Kompas.com - 23/10/2018, 21:17 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kemarau panjang melanda dua dusun di lereng Gunung Kelud di wilayah Kabupaten Kediri.

Akibatnya, 875 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Badek dan Sepawon mengalami krisis air bersih.

BPBD setempat mulai mendistribusikan air bersih untuk membantu warga di dua dusun tersebut.

Inilah fakta lengkap dampak kemarau panjang di lereng Gunung Kelud.

1. Sebanyak 875 KK terdampak kemarau panjang di lereng Gunung Kelud

Ilustrasi air bersihTHINKSTOCKS/KENZAZA Ilustrasi air bersih

"Ini sebagai dampak dari penurunan debit air akibat kemarau," ujar Randi Agata, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Senin (22/10/2018).

Untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga di Dusun Badek dan Sepawon, petugas BPBD mengirim bantuan air.

"Mulai hari ini kami droping air," imbuhnya. Pendistribusian itu dilakukan menggunakan tangki air.

Untuk jumlah kebutuhan maupun durasi bantuan itu, menurutnya, akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di lapangan.

Baca Juga: Sebanyak 875 KK di Lereng Kelud Kediri Alami Krisis Air

2. Bencana kebakaran lahan rusak pipa saluran air

Petugas gabungan mengatasi kebakaran hutan lindung di Bukit Ongakan Kediri, Jawa Timur, Jumat (28/9/2018).KOMPAS.com/M AGUS FAUZUL HAKIM Petugas gabungan mengatasi kebakaran hutan lindung di Bukit Ongakan Kediri, Jawa Timur, Jumat (28/9/2018).

Selain kemarau panjang, krisis air bersih di lereng Gunung Kelud diperparah dengan rusaknya pipa saluran air pasca-kebakaran lahan beberapa bulan lalu.

Saat itu, BPBD Kediri juga sudah melakukan droping air bersih di wilayah tersebut karena pipa dari sumber mata air ke permukiman warga.

Seperti diketahui, sekitar 5 hektar hutan produktif di lereng Gunung Kelud yang masuk wilayah Besowo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, kebakaran sejak Kamis (11/10/2018).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, Randi Agata mengatakan, kebakaran waktu itu diduga karena faktor cuaca atau ulah oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga: 5 Hektar Lahan di Lereng Gunung Kelud Terbakar

3. Warga hanya bergantung pada sumber mata air Ringin Putih

Tim BPBD Kabupaten Ponorogo mengisi tandon air buatan di Kecamatan Slahung yang mengalami krisis air bersih dalam empat bulan terakhir, Kamis (18/10/2018)KOMPAS.com/SETYO BUDIONO Tim BPBD Kabupaten Ponorogo mengisi tandon air buatan di Kecamatan Slahung yang mengalami krisis air bersih dalam empat bulan terakhir, Kamis (18/10/2018)

Kemarau panjang membuat wilayah di sekitar lereng Gunung Kelud rawan kekeringan dan kebakaran lahan.

Kebakaran lahan beberapa waktu lalu telah membuat pipa saluran air dari satu-satunya sumber mata air andalan warga Dusun Badek dan Sepawon rusak.

Selain itu, kemarau juga membuat debut air di Ringin Putih turun drastis. Hal ini membuat warga hanya bergantung dari bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Baca Juga: Bencana Kekeringan, Sembilan Kecamatan di Ponorogo Krisis Air Bersih

Sumber: KOMPAS.com (M Agus Fauzul Hakim)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com