Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Konsep Wakil Wali Kota Bandung untuk Menata PKL Cicadas

Kompas.com - 23/10/2018, 18:38 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bandung sekaligus Ketua Satgasus PKL, Yana Mulyana mengunjungi lokasi PKL Cicadas di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (23/10/2018).

Kunjungan tersebut dalam rangka persiapan penataan PKL Cicadas yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Bandung dalam waktu dekat.

“Kita kembalikan ke teman-teman PKL, kita punya niat yang sama beberes kampung halaman karena banyak pedagang yang berdomisili di daerah sini,” kata Yana saat ditemui seusai kunjungan, Selasa siang.

Yana menjelaskan, ke depan PKL Cicadas akan ditata dengan menyeragamkan lapak-lapak jualan para pedagang agar estetika kota bisa kembali terlihat rapi.

“Jadi nanti diharapkan ada kenyamanan dan kebersihan juga. Karena nanti ada kesepakatan ditata untuk ukuran dan jenis tenda tertentu yang kita buat,” jelasnya.

Baca juga: PKL Cicadas: Zaman Dada Rosada dan Ridwan Kamil, Kami Dibiarkan...

Yana juga menitipkan soal kebersihan kepada pedagang di lokasi tersebut dengan sistem pembagian kelompok. Menurut dia, bakal ada sanksi yang akan diberikan jika kebersihan tidak terjaga.

“Kita titipkan juga soal kebersihan per kelompok. Misal per lima lapak jaga kebersihan di lima lapak itu. Kalau ketahuan ada sampah, nanti kita sidak sama-sama, controling sama-sama. Kalau ketahuan, lima pedagang itu tidak boleh dagang dua hari sebagai hukuman,” imbuhnya.

Yana juga berharap para pelaku PKL bisa berinovasi dalam menjual barang dagangannya.

“Kita berharap ini jadi destinasi wisata. Kita minta komoditas yang dijual mereka harus harus bisa berani berinovasi bervariasi dagangannya,” ucapnya.

Meski demikian, Yana mengatakan penataan hanya bersifat sementara hingga Pemerintah Kota Bandung menemukan tempat relokasi untuk para pedagang.

“Semangatnya kan relokasi, tapi relokasi perlu waktu, biaya dan proses. Sambil menuju ke sana, dari pada kita biarkan seperti ini kan, enggak nyaman semua. Pedagang enggak nyaman, pejalan kaki enggak nyaman, orang juga yang melihat estetika kota juga enggak nyaman,” jelasnya.

Baca juga: Belum Bisa Relokasi, Pemkot Bandung Segera Tata PKL Cicadas

Ketika ditanya soal opsi relokasi dengan sistem skywalk seperti yang sudah dilakukan Wali Kota Bandung sebelumnya Ridwan Kamil di Jalan Cihampelas, Yana mengaku ogah mengikuti langkah tersebut. Menurut dia, skywalk bukan sebuah solusi bijak untuk mengentaskan masalah PKL.

“Saya sih berpendapat itu bukan solusi. Skywalk itu sebetulnya jalan di atas bukan untuk PKL. Yang betul itu skywalk jalan di-sky gitu. Fungsinya pedestrian, bukan fungsi perdagangan. Kalau saya konsul dengan Pak Wali Kota, kita konsepnya lebih ke relokasi, penataan, enggak pakai skywalk,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com