Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah sang Pembunuh ABG asal Sukoharjo Viral di Medsos, Ini Motifnya Menurut Polisi

Kompas.com - 23/10/2018, 09:38 WIB
Muhlis Al Alawi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com — Penyidik Satreskrim Polres Sukoharjo mengungkap motif tewasnya Retno Ayu Wulandari (14) seorang anak baru gede (ABG) yang tewas dianiaya oleh temannya berinisial IA (19), warga Gentan, Kecamatan Baki, Sukoharjo.

Hasil penyidikan kasus yang viral di media sosial empat hari terakhir itu menyebutkan korban dianiaya hingga meninggal karena menolak ajakan tersangka untuk berhubungan intim.

"Jadi motifnya tersangka IA menganiaya Retno hingga akhirnya meninggal karena korban menolak diajak berhubungan badan," ujar Kasat Reskrim Polres Sukoharjo AKP Rifeld Constantin Baba yang dihubungi Kompas.com, Selasa ( 23/10/2018) pagi.

Tak hanya persoalan menolak ajakan hubungan badan, kata Rifeld, korban juga melontarkan perkataan yang membuat tersangka menjadi sangat marah.

Baca juga: Viral Video Aksi Ngedrift yang Gagal di Tawangmangu, Polisi Tahan Mobil Pelaku

 

"Ada perkataan yang membuat tersangka marah hingga akhirnya menganiaya korban," jelas Rifeld.

Untuk kejelasannya, Rifeld menyatakan penanganan kasus ini akan dirilis ke media dalam waktu dekat.

Sebagai informasi, jasad Retno Ayu, warga Rusunawa Begalon, Panularan, Laweyan, Kota Solo ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan di area persawahan Desa Trosemi, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (19/10/2018) sekitar pukul 00.15 WIB.

Pasca penemuan mayat Ayu, publik dihebohkan dengan unggahan foto penangkapan empat pemuda yang diduga menjadi pelaku pembunuhan korban di Instagram, yakni di akun _infocegatansolo, Sabtu ( 20/10/2018).

"Info lurd, pelaku pembunuhan di gawok tadi pagi sudah tercyduk bersama tiga temannya. Korban yang dibunuh bernama retno ayu wulandari, warga rusun begalon..."tulis akun Eriga Yudianto, dalam akun _infocegatansolo. 

Baca juga: Gelombang Air di Kolam Renang yang Videonya Viral Tidak Direkayasa

Dikonfirmasi mengenai postingan tersebut, Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifeld Constantin Baba membenarkan penangkapan empat pria tersebut.

Namun setelah diperiksa, hanya satu pria berinisial IA yang ditetapkan sebagai tersangka. Sementara tiga temannya tidak dijerat hukum karena tidak terlibat dalam aksi penganiayaan tersebut.

Saat ini wajah tersangka selain viral di akun Instagram _infocegatansolo juga viral di akun Facebook Info Cegatan Solo (ICS). 

Kronologi

Mengenai kronologi kasus tersebut, polisi mengungkapkan awalnya IA menjemput Retno dan mengajaknya jalan-jalan. Di suatu tempat, IA mengajak Retno berhubungan intim namun ditolak.

Informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas, tersangka mengajak jalan-jalan korban. Setibanya di lokasi, tersangka IA mengajak korban berhubungan intim.

Ajakan itu ditolak korban. Tak hanya itu, korban juga melontarkan perkataan yang membuat tersangka marah hingga berujung penganiayaan.

Polisi menyidik kasus ini setelah menemukan kejanggalan pada fisik korban. Dari hasil visum korban ditemukan luka dibagian kepala korban yang diduga akibat pemukulan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com