KOMPAS.com - Kisah Eman Sulaeman (30), seorang penyandang disabilitas asal Majalengka, menjadi perhatian para pembaca.
Perjuangan dirinya untuk menjadi kiper satu kaki terbaik di dunia tidaklah mudah dan penuh tantangan.
Selain itu, komentar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang kasus Meikarta menjadi sorotan di Kompas.com pada hari Senin (22/10/2018).
Berikut ini 5 berita populer Nusantara secara lengkap.
Eman Sulaeman (30) tak pernah menyangka seumur hidupnya bisa meraih penghargaan. Dia didapuk sebagai “Kiper Terbaik" dalam Kejuaraan Piala Dunia Tunawisma 2016.
Setelah tiba di Indonesia, dia juga menerima penghargaan dari Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Olahraga Imam Nahrowi pada Haornas di Stadion Delta Sidoarjo, Surabaya.
Kisah perjuangan Eman untuk meraih prestasi tersebut dengan hanya memiliki satu kaki, tidaklah mudah. Bagaimana kisah lengkapnya?
Baca berita selengkapnya: Kisah Eman, Kiper Satu Kaki Terbaik Dunia: Diremehkan hingga Menangis Bukan Penghalang (2)
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil belum memberikan sikap terhadap kasus suap mega proyek Meikarta yang melibatkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin dan sejumlah kepala dinas.
Namun, pria yang akrab disapa Emil ini menegaskan, Pemprov Jawa Barat tak pernah mengeluarkan izin soal pembangunan Meikarta.
"Tidak ada izin datang dari pemprov, pemprov hanya memberikan rekomendasi permohonan dari pemerintah tingkat II, direkomendasi atau tidak. Jadi keliru kalau izin dicabut ke pemprov, dalam kewenangannya tidak seperti itu," kata Emil saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Senin (22/10/2018).
Baca berita selengkapnya: Ridwan Kamil: Soal Meikarta, Tak Ada Izin Datang dari Pemprov Jabar
Sugiarto (48), warga Desa Brati, Kecamatan Kayen, Pati. Sebelumnya, korban ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah dan tergeletak di Jalan Raya Gabus-Tlogoayu, depan SMPN 1 Gabus, Pati, Jumat (19/10/2018) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Dari hasil pemeriksaan kepolisian, Sugiarto diduga kuat merupakan korban pembunuhan karena tim forensik di RSUD Soewondo, Pati, menemukan banyak bekas luka bacok senjata tajam.