Kalla adalah Dewan Pengarah Asian Games 2018. Setahun jelang gelaran Asian Games, agenda kenegaraan Kalla sibuk mengurusi pesta olahraga terbesar negara Asia itu.
Di usianya yang sudah 67 tahun, Kalla bahkan harus bolak-balik meninjau progres pembangunan seluruh venue Asian Games di DKI Jakarta, Sumatera Selatan hingga beberapa venue yang berada di Jawa Barat.
Tak sampai disitu, berbagai rapat penting mulai dari anggaran hingga penandatangan sponsor Asian Games juga dilakukan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta.
Di tengah kondisi defisit anggaran, Kalla dan tim harus memeras otak membuat gelaran Asian Games seefisien mungkin.
Baca juga: Wapres JK Sebut Persiapan Asian Games 2018 Tinggal Urusan Administrasi
Dalam berbagai kesempatan, Kalla mengatakan bahwa pemerintah tak hanya ingin sukses dalam penyelengaraan, namun juga prestasi.
Setelah bekerja susah payah, harapan itu terwujud. Penyelengaraan Asian Games 2018 terbilang sukses bahkan dipuji dunia.
Sementara dari segi prestasi, kontingan Indonesia menempati posisi ke-4 dengan perolehan 98 medali: 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu. Hasil ini menjadi pencapaian tertinggi Tim Merah Putih selama ikut serta di Asian Games.
Peran besar kepemimpinan Jusuf Kalla lagi-lagi diuji. Kali ini ia ditunjuk oleh Presiden Jokowi sebagai Komandan Penanganan Bencana Sulteng.
Seperti diketahui, Palu, Donggala dan Sigi di guncang gempa besar bermagnitudo 7,4 yang disusul dengan tsunami pada 28 September 2018.
Saat itu Kalla sedang dalam perjalanan pulang seusai mewakili Presiden Jokowi di markas PBB, di New York, Amerika Serikat.
Setibanya di Jakarta, Kalla yang punya pengalaman penanganan bencana tsunami Aceh 2004 itu diberi mandat untuk mengambil komando tanggap darurat, rehabilitasi hingga rekonstruksi.
Baca juga: Wapres Pertimbangkan Pinjaman Rp 15,2 Triliun dari ADB untuk Sulteng
Selain memimpin rapat-rapat soal penanganan bencana Sulteng, Kalla juga bebarapa kali meninjau langsung kondisi pasca gempa dan tsunami.
Ia juga memerintahkan penanganan tanggap darurat yang cepat, mempersilahkan bantuan internasional masuk, hingga membuka pintu bantuan dana internasional untuk rekonstruksi Sulteng pasca bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.