Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Dumai Gagalkan Penyelundupan 10.000 Ekor Baby Lobster ke Singapura

Kompas.com - 21/10/2018, 11:09 WIB
Idon Tanjung,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Tim F1QR Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai, Riau, menggagalkan penyelundupan baby lobster ke Singapura.

"Kita mengamankan lima box dengan isi 10 ribu ekor baby lobster senilai Rp1,5 miliar. Bibit lobster ini akan diselundupkan ke Singapura dan dikirim lagi ke Vietnam," kata Palaksa Lanal Dumai Letkol Laut Saiful Simanjuntak pada wartawan saat penyerahan barang bukti di Karantina Ikan Pekanbaru, Minggu (21/10/2018).

Dalam kasus ini belum ada pelaku yang ditangkap. Sebab pada saat penangkapan, Sabtu (20/19/2018) pagi sekitar pukul 07.00 WIB, pelaku melarikan diri.

Lebih lanjut, Saiful menjelaskan, pengungkapan kasus penyelundupan baby lobster ini berawal informasi yang diterima Lanal Dumai pada Jumat (19/10/2018). Di mana dua unit mobil membawa baby lobster dari Jambi menuju Sungai Luar dan Sungai Piring, Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

"Pelaku akan memuat boks berisi baby lobster ke speedboat dan akan diseludupkan ke Singapura. Sehingga, kita bentuk tim untuk melakukan penangkapan," kata Saiful.

Kata dia, tim terbagi dari dua, yakni tim laut dan tim darat. Tim darat melakukan penyekatan di pertigaan Jembatan Getek dan tim laut melakukan penyekatan di Kuala Simpang Sungai Luar dan Sungai Piring.

"Pada hari Sabtu sekitar pukul 05.30 WIB, tim darat melihat dua mobil dengan ciri-ciri yang dicurigai sebelumnya, melintas di Jembatan Getek. Lalu tim darat meminta tim laut untuk siaga," ujar Saiful.

Selanjutnya, sekitar pukul 06.30 WIB, lanjut dia, tim darat melihat kedua mobil yang dicurigai berbalik arah. Saat diberhentikan, petugas tidak menemukan barang bukti.

"Tim darat memberitahukan agar tim laut melakukan penyisiran ke arah Sungai Piring," tambah Saiful.

Tak lama setelah itu, tim laut yang menggunakan speed boat 1000 PK berhasil menemukan lima buah kota ice box di atas dermaga rakyat Sungai Piring. Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan baby lobster.

Tim laut membawa barang bukti ke Posal Tembilahan. Sementara tim laut masih melakukan penyisiran di laut untuk mencari penerima baby lobster tersebut.

"Saat patroli, tim laut melihat sebuah speed boat dengan kecepatan tinggi dari arah Sungai Piring, sehingga dilakukan pengejaran. Namun, tim kehilangan jejak dan diputuskan untuk kembali ke safe house (rumah aman)," jelas Saiful.

Menurut dia, modus pelaku penyelundup baby lobster ini dengan cara membuat barang bukti di titik-titik atau lokasi yang berbeda. Hal itu dilakukan pelaku untuk mengelabuhi petugas.

"Baby lobster kita bawa ke Karantina Tembilahan. Setelah dihitung, berjumlah 10 ribu ekor baby lobster. Jika ditotalkan, penyelundupan baby lobster ini dapat merugikan negara sekitar Rp1,5 miliar," kata Saiful.

Dia menambahkan, sesuai dengan perundang undangan karantina, barang siapa yang terbukti menyelundupkan baby lobster ke luar negeri akan dijerat dengan hukuman pidana maksimal lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com