SOLO, KOMPAS.com - Keterbatasan bukanlah halangan untuk menjadi maju dan bersinar. Hal itulah yang mendasari Ni Made Aryanti Putri (22) memiliki cita-cita tinggi untuk memajukan olahraga disabilitas di Indonesia.
Ia ingin membuktikan bahwa penyandang disabilitas pun dapat berprestasi di berbagai bidang, terutama di bidang olahraga.
Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini menuturkan, keinginannya memajukan olahraga bagi penyandang disabilitas tersebut untuk menghilangkan stigma masyarakat tentang penyandang disabilitas.
Stigma masyarakat yang ada, selama ini menganggap penyandang disabilitas sebagai beban dan merepotkan.
Baca kisah Aryanti sebelumnya di: Baca juga: Cerita Aryanti, Atlet Lari Peraih 2 Medali Perak Asian Para Games
"Cita-cita saya ingin memajukan olahraga disabilitas. Untuk memicu teman-teman disabilitas kalau kalian punya minat, bakat dan passion kenapa enggak dicoba," ungkap gadis yang akrab disapa Aryanti ditemui di kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2018).
Menurut mahasiswa Pendidikan Luar Biasa FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan tahun 2018 itu, penyandang disabilitas bukanlah beban yang merepotkan.
"Saya ingin penyandang disabilitas itu bisa berprestasi di bidang olahraga. Makanya saya ingin memajukan olahraga bagi mereka," cetus dia.
Didukung orangtua
Atlet penyandang disabilitas cabang olahraga (cabor) lari nomor 100 meter dan 400 meter T13 putri ini mengatakan, dirinya sudah menyadari memiliki bakat lari sejak dirinya umur 13 tahun.
Kedua orangtuanya, I Nyoman Setiawan dan Ni Made Suri, mendukungnya untuk mengembangkan bakat tersebut.
"Orangtuaku dukung-dukung aja. Prinsipnya Bapak itu yang penting saya enjoy, bahagia, tanpa tekanan," bebernya.
Baca juga: Harapan Nanda Mei, Atlet yang Gagal Ikut Asian Para Games karena Cedera Jelang Tanding
Dengan dukungan orangtua terkasih, Aryanti terus mengasah bakatnya. Dia mengikuti aneka lomba lari khusus disabilitas.
Aryanti mengatakan, dirinya pernah mengikuti lomba lari nasional tingkat pelajar tahun 2009 di Yogyakarta mewakili Bali.
Dalam perlombaan ini, gadis kelahiran Denpasar, 4 Februari 1996 berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu.
"Iya, dulu saya ikut lomba lari nasional tingkat pelajar mawakili Bali. Dapat satu perak dan perunggu," imbuhnya.
Baru saja, Aryanti mempersembahkan dua medali perak untuk Indonesia di Asia Para Games 2018. Masing-masing dari cabang lari nomor 100 meter dan 400 meter T13 putri di Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.