Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raih 2 Perak di Asian Para Games, Atlet Lari Aryanti Berjuang Memajukan Olahraga Disabilitas (2)

Kompas.com - 21/10/2018, 08:07 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keterbatasan bukanlah halangan untuk menjadi maju dan bersinar. Hal itulah yang mendasari Ni Made Aryanti Putri (22) memiliki cita-cita tinggi untuk memajukan olahraga disabilitas di Indonesia.

Ia ingin membuktikan bahwa penyandang disabilitas pun dapat berprestasi di berbagai bidang, terutama di bidang olahraga.

Mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo ini menuturkan, keinginannya memajukan olahraga bagi penyandang disabilitas tersebut untuk menghilangkan stigma masyarakat tentang penyandang disabilitas. 

Stigma masyarakat yang ada, selama ini menganggap penyandang disabilitas sebagai beban dan merepotkan. 

Baca kisah Aryanti sebelumnya di:  Baca juga: Cerita Aryanti, Atlet Lari Peraih 2 Medali Perak Asian Para Games

"Cita-cita saya ingin memajukan olahraga disabilitas. Untuk memicu teman-teman disabilitas kalau kalian punya minat, bakat dan passion kenapa enggak dicoba," ungkap gadis yang akrab disapa Aryanti ditemui di kampus UNS Solo, Jawa Tengah, Sabtu (20/10/2018).

Menurut mahasiswa Pendidikan Luar Biasa FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan tahun 2018 itu, penyandang disabilitas bukanlah beban yang merepotkan.

"Saya ingin penyandang disabilitas itu bisa berprestasi di bidang olahraga. Makanya saya ingin memajukan olahraga bagi mereka," cetus dia.

Didukung orangtua

Atlet penyandang disabilitas cabang olahraga (cabor) lari nomor 100 meter dan 400 meter T13 putri ini mengatakan, dirinya sudah menyadari memiliki bakat lari sejak dirinya umur 13 tahun.

Kedua orangtuanya, I Nyoman Setiawan dan Ni Made Suri, mendukungnya untuk mengembangkan bakat tersebut.

"Orangtuaku dukung-dukung aja. Prinsipnya Bapak itu yang penting saya enjoy, bahagia, tanpa tekanan," bebernya.

Baca juga: Harapan Nanda Mei, Atlet yang Gagal Ikut Asian Para Games karena Cedera Jelang Tanding

Dengan dukungan orangtua terkasih, Aryanti terus mengasah bakatnya. Dia mengikuti aneka lomba lari khusus disabilitas. 

Aryanti mengatakan, dirinya pernah mengikuti lomba lari nasional tingkat pelajar tahun 2009 di Yogyakarta mewakili Bali.

Dalam perlombaan ini, gadis kelahiran Denpasar, 4 Februari 1996 berhasil meraih satu medali perak dan satu medali perunggu.

"Iya, dulu saya ikut lomba lari nasional tingkat pelajar mawakili Bali. Dapat satu perak dan perunggu," imbuhnya.

Baru saja, Aryanti mempersembahkan dua medali perak untuk Indonesia di Asia Para Games 2018. Masing-masing dari cabang lari nomor 100 meter dan 400 meter T13 putri di Jakarta. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com