Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kandung Balita yang Tewas Disiksa di Bogor Ditetapkan Tersangka

Kompas.com - 19/10/2018, 21:01 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Khairina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota menetapkan DS (26) sebagai tersangka dalam kasus tewasnya putra kandungnya sendiri berinisial BI (2).

Penetapan DS, ibu kandung korban, sebagai tersangka dilakukan setelah polisi melakukan serangkaian pemeriksaan.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Polisi Agah Sonjaya menyebut, DS secara sadar telah membiarkan anak kandungnya disiksa oleh kekasihnya berinisial GA (28).

Penyiksaan yang telah berjalan selama satu bulan terakhir itu menyebabkan korban meregang nyawa.

"Dari hasil pemeriksaan didapat bahwa ia bebas narkoba. Hal ini berarti dia (ibu korban) dalam kesadaran penuh mengetahui dan membiarkan begitu saja anaknya disiksa," ungkap Agah, Jumat (19/10/2018).

Baca juga: 3 Fakta Kematian Balita BI, Disiksa Tiga Jam oleh Kekasih Ibunya hingga Luka Dalam Serius

Atas hal itu, sambung Agah, ibu korban dijerat dengan Pasal 76C junto Pasal 80 ayat 3 Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Dimana dalam pasal itu dijelaskan bahwa orang yang mengetahui dan membiarkan, hukumannya sama dengan yang melakukan penganiayaan.

"Tersangka dalam kasus ini adalah ibu korban dan kekasihnya," kata Agah.

"Motifnya, karena ibu korban takut bertengkar dengan pacarnya itu," tambahnya.

Sebelumnya, BI, bocah berusia dua tahun tewas usai mengalami kekerasan dan penyiksaan.

Pelaku ialah kekasih dari ibu kandungnya berinisial GA (28). Ironisnya, penyiksaan tersebut kerap dilakukan pelaku di hadapan ibu korban.

Kepala Polresta Bogor Kota Komisaris Besar Ulung Sampurna Jaya mengatakan, tindak kekerasan terhadap korban yang terparah terjadi pada Minggu (14/10/2018).

Saat itu, kata Ulung, korban disiksa selama hampir tiga jam. Perbuatan keji itu dilakukan pelaku di rumah kontrakan korban di Jalan Anggada VI, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

"Hasil visum, korban mengalami luka lebam di pipi kiri, punggung, kedua tangan dan paha akibat cubitan. Di perut dan dada juga terdapat luka memar. Kemudian luka di bagian kepala diduga akibat hantaman benda tumpul," ucap Ulung. 

Kompas TV 37 korban menderita sejumlah macam kasus penyakit, mulai dari jantung, patah tulang, cedera kepala, dan trauma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com