Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Hasil Survei Tiga Jalur Pendakian Rinjani Pascagempa Lombok

Kompas.com - 19/10/2018, 16:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com – Pasca-gempa yang melanda Lombok pada Juli lalu, aktivitas pendakian di Gunung Rinjani dihentikan dengan alasan keamanan.

Pada 3-5 Oktober 2018, petugas gabungan dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), TNI, Polri, dinas pariwisata, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) beberapa wilayah di Lombok melakukan survei jalur pendakian di Gunung Rinjani.

Terdapat beberapa alasan mengapa survei baru dilakukan pada tanggal tersebut.

"Menunggu gempa stabil. Kawan-kawan masih trauma, termasuk guide porter. Dan Tim PVMBG sibuk menangani gempa Palu," kata Kepala TNGR Sudiyono kepada Kompas.com, Jumat (19/10/2018) siang.

Dari laporan tertulis yang Kompas.com terima hari ini, survei yang dilakukan menemukan berbagai sarana dalam keadaan rusak. Sejumlah jalur pendakian juga terputus di titik tertentu oleh longsoran tanah.

Baca juga: 4 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Perbaikan Instalasi Air di Rinjani hingga Guru Tanpa Gaji

Jalur Sembalun

Longsor di Gunung Rinjani, jalur pendakian Sembalun.TNGR/ Rio Longsor di Gunung Rinjani, jalur pendakian Sembalun.

Berbagai fasilitas yang terdapat  di jalur pendakian yang paling sering dipilih oleh para pendaki ini dalam keadaan rusak, mulai dari ringan hingga berat.

Misalnya Kantor TNGR Resort Sembalun, shelter pendakian, pos jaga, hingga jembatan beton ditemukan dalam kondisi rusak.

Sejumlah 14 titik longsoran dan 11 retakan tanah juga ditemukan di sepanjang jalur ini. Namun, mata air yang terletak di pos II dalam keadaan baik.

Berdasarkan perjalanan yang dilakukan oleh tim survei, mereka hanya mampu berjalan hingga kilometer 7,8. Hal ini karena jalur pendakian terputus di Bukit Penyesalan, sekitar 120 meter sebelum Pelawangan Sembalun.

Jalur Senaru

Longsor di Gunung Rinjani, Jalur Senaru sebelum Segara Anak.TNGR Longsor di Gunung Rinjani, Jalur Senaru sebelum Segara Anak.

Dari Jalur Senaru, kerusakan juga diketahui terjadi di beberapa sarana bangunan seperti Kantor TNGR Resort Senaru, shelter, gapura pendakian, pos jaga, dan toilet di Jebag Gawah Senaru.

Sebanyak 14 titik longsor dan retakan tanah juga ditemukan sebagai akibat dari gempa dahsyat yang mengguncang Lombok beberapa bulan lalu itu.

Jalur pendakian di Senaru terputus akibat longsor di bawah Pelawangan Senaru.

Baca juga: Musim Hujan, Longsoran Rinjani Berpotensi Akibatkan Banjir Bandang

Jalur Budaya Torean

Jalur yang satu ini sebetulnya tidak termasuk dalam jalur resmi pendakian Rinjani. Dibutuhkan perizinan khusus untuk melewatinya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com