Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Krisis Air Bersih Melanda 8 Desa di Jombang

Kompas.com - 18/10/2018, 22:29 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Khairina

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Krisis air bersih dialami masyarakat di 8 desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Kedelapan desa tersebut tersebar di 5 kecamatan.

Desa-desa yang dilanda krisis air bersih, yakni Desa Marmoyo Kecamatan Kabuh, Desa Kromong Kecamatan Ngusikan, serta Desa Jipurapah Kecamatan Plandaan.

Lalu, Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam, Desa Kedung Lumpang Kecamatan Mojoagung, serta tiga desa di Kecamatan Bareng, yakni Desa Ngrimbi, Pakel dan Karangan.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang secara rutin mengirimkan air bersih ke wilayah-wilayah terdampak kekeringan itu sejak Agustus lalu.

"Sekarang sudah ditangani, kami dropping air bersih ke desa-desa itu,"  katanya, Kamis (18/10/2018).

Dijelaskan, dropping air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih tersebut merupakan langkah penanganan kondisi darurat.

Baca juga: Kekeringan di Gunungkidul Meluas hingga 14 Kecamatan

Dalam jangka panjang, lanjut dia, Pemkab Jombang mempersiapkan solusi permanen. Salah satunya, dengan membuat sumur bor.

Pembuatan sumur bor diperlukan agar desa-desa yang menjadi langganan krisis air bersih saat musim kemarau tersebut tidak lagi dilanda krisis.

"Kedepannya juga kami siapkan yang lebih baik. Nanti kami buatkan sumur bor supaya tidak lagi mengalami kekurangan air bersih," beber Mundjidah.

Sekretaris BPBD Jombang Ahmad Syaikhul Jabara mengungkapkan, sebagai langkah tanggap darurat, pihaknya melakukan dropping air bersih sebanyak 2 kali seminggu ke setiap titik yang mengalami krisis air bersih.

"Setiap kali pengiriman dua tangki. Isinya 5.000 liter setiap tangki," sebut Jabara.

Ditambahkan, krisis air bersih yang melanda 8 desa di Kabupaten Jombang diperkirakan bakal berakhir pada bulan depan.

"Prakiraan BMKG awal bulan depan sudah ada hujan turun. Semoga musim kemarau ini tidak berkepanjangan," kata Jabara.

Kompas TV Kekeringan berdampak pada tanaman dan warga bahkan terancam menggunakan air laut untuk kebutuhan sehari-hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com