Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTNGR: Jalur Pendakian Gunung Rinjani Dibuka Tahun 2020

Kompas.com - 18/10/2018, 22:16 WIB
Karnia Septia,
Khairina

Tim Redaksi


MATARAM, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menyebutkan jalur pendakian Gunung Rinjani belum bisa dibuka untuk pendakian, pascagempa bumi beruntun mengguncang Lombok, NTB.

"Dalam kondisi normal, pembukaan jalur pendakian Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak diperkirakan dapat dilakukan tahun 2020," terang Kepala BTNGR, Sudiyono dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (18/10/2018).

Hal ini berdasarkan hasil survei BTNGR yang dilakukan di jalur pendakian Rinjani pada 3-5 Oktober 2018.

Selain TNGR, kegiatan survei ini melibatkan beberapa pihak termasuk Basarnas, TNI, Polri, Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur, perwakilan trek organizer Senaru dan Sembalun, perwakilan guide dan porter, serta Edelweis Medical Help Center (EMHC).

Survei ini dilakukan di tiga jalur pendakian yakni jalur pendakian Sembalun, Senaru, dan jalur Torean.

Hasilnya, kondisi sarana dan prasarana mengalami kerusakan sedang hingga berat.

Baca juga: Kepala TNGR: Rinjani Paling Cepat Dibuka Oktober 2019

 

Di jalur pendakian Sembalun misalnya, kantor TNGR resort dalam kondisi rusak. Sepanjang jalur pendakian Sembalun terdapat 14 titik longsor dan 11 titik tanah retak.

Tiga unit shelter di jalur pendakian Sembalun dalam kondisi rusak, sementara 12 unit masih dalam kondisi baik. Sebuah jembatan beton dalam kondisi rusak berat namun masih bisa dilewati.

"Jalur pendakian Sembalun terputus akibat longsor di bukit penyesalan atau sekitar 120 meter sebelum Plawangan Sembalun," terang Sudiyono.

Sementara di jalur pendakian Senaru, kantor TNGR resort Senaru dalam kondisi rusak berat. Gapura pendakian, pos jaga dan toilet di Jebag Gawah Senaru alami kerusakan. Beberapa shelter di jalur Senaru rusak.

Selain itu, sepanjang jalur pendakian Senaru terdapat 14 titik longsor dan retakan. Jalur pendakian Senaru terputus akibat longsor di bawah Plawangan Senaru.

Sementara di jalur pendakian Torean, terdapat 12 titik longsor dan retakan tanah. Jalur pendakian terputus di jalur sebelum air terjun Penimbungan akibat longsor.

Sudiyono menyebutkan, jalur pendakian Sembalun, Senaru dan Torean belum dapat dibuka untuk pendakian karena kondisi jalur pendakian yang belum aman.

BTNGR menyebutkan, longsoran yang masih terjadi di gunung Rinjani patut menjadi pertimbangan dalam rangka antisipasi bencana bagi masyarakat di sekitar aliran sungai Kokok Puteq yang berhulu di gunung Rinjani.

Sementara itu, survei rencana rehabilitasi jalur pendakian dan fasilitas pendukung dimungkinkan baru dapat dilakukan setelah musim hujan selesai atau bulan Mei 2019.

Kompas TV Ditutupnya taman nasional Rinjani membuat sejumlah warga yang berprofesi sebagai petani stroberi kehilangan pendapatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com