Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Kebakaran Hutan di Merbabu Lewat Udara Terganggu Awan Tebal

Kompas.com - 18/10/2018, 21:58 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Proses pemadaman api di kawasan hutan Gunung Merbabu di Jawa Tengah masih terkendala faktor alam.

Awan tebal dan angin kencang mengiringi proses pemadaman api melalui udara, yaitu dengan helikopter tipe M18.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang Heru Subroto menjelaskan, helikopter tipe M18 telah digunakan pada Kamis (18/10/2018) pagi dan siang tadi.

Helikopter itu lepas landas dari Landasan Udara Ahmad Yani, Semarang.

Namun di 2 sesi operasi itu, pemadaman melalui water bombing baru berhasil dilakukan selama 3 kali. Rinciannya, pagi dua kali dan siang hanya sekali.

Awan tebal dan angin kencang rupanya menghambat upaya pemadaman api di lereng Gunung Merbabu.

"Pagi tadi sudah dilakukan operasi dua kali, tapi karena awan turun disertai angin lalu heli landing istirahat," kata Heru, saat dihubungi, Kamis (18/1/2018).

Baca juga: Heli Water Bombing Difungsikan untuk Padamkan Api di Gunung Merbabu

Begitu juga ketika pelaksanaan operasi siang hari. Helikopter yang sudah mengambil air dari Rawa Pening, Kabupaten Semarang kemudian menyiram air dari udara.

Baru satu kali operasi, awan tebal muncul kembali hingga memaksa helikopter harus menepi kembali ke Landasan Udara Ahmad Yani setelah lepas landas.

Api lereng Gunung Merbabu hingga kini masih belum berhasil dipadamkan. Selain melalui jalur udara, petugas juga melakukan upaya pemadaman secara manual.

Antisipasi manual diperlukan agar api tidak meluas atau menuju ke pemukiman penduduk. Petugas berupaya melakukan penyekatan.

"Relawan dan petugas berjumlah 300-an, mereka melengkapi diri dengan sabit, parang, dan sejenisnya untuk membabat ranting atau pohon agar tak terbakar," tambahnya.

Pemadaman lewat udara masih akan dicoba dilakukan pada Jumat (19/10/2018). Heru berharap cuaca di sekitar Merbabu mendukung untuk upaya pemadaman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com