Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Perjuangan Dapatkan Air Bersih, Turuni Bukit Terjal hingga Berjalan Kiloan Meter

Kompas.com - 18/10/2018, 19:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Dari beberapa pilihan itu, warga banyak mengambil air di bekas sumur bor dengan diameter lubang 30 cm.

Untuk mengambil air, warga menggunakan toples bekas biskuit yang ditali agar bisa masuk ke dalam lubang. Setelah dimasukkan, didorong menggunakan bambu ukuran kecil agar toples tenggelam.

Anda bisa bayangkan, untuk memenuhi 1 jeriken air berkapasitas 10 liter, dibutuhkan waktu sekitar 30 menit.

"Air ini untuk memasak dan minum saja, mencuci, dan mandi nanti mencari ke sumur di tengah sawah. Jalannya agak jauh, tapi menghemat air mau bagaimana," ucapnya.

Baca Juga: Harga Air Bersih Mahal, Warga Ambil Air dari Bekas Lubang Sumur Bor

5. 28 titik sumur artesis di Bandung mati

Direktur Utama PDAM Tirtawening, Sonny Salimi mengatakan, 28 titik sumur artesis yang dimiliki PDAM di Bandung, kondisinya sebagian besar sudah mati.

Hanya beberapa yang masih aktif, dengan debit air terus menurun. Hal ini membuat pasokan air bersih kepada warga menjadi terhambat.

"Krisis air saat ini bukan terparah, tetapi sama dengan tahun 2015. Krisis air berlangsung sampai akhir Desember. Tapi mudah-mudahan tahun ini tidak terjadi," kata Sonny, seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Akibatnya, warga di Jalan Industri Kota Bandung terpaksa mengantre bila ingin mendapatkan air bersih secara cuma-cuma. Apabila ingin membeli, warga harus membayar Rp 1.000 per jeriken.

Baca Juga: 3 Fakta di Balik Krisis Air Bersih di Bandung

Sumber: KOMPAS.com (Markus Yuwono, Puthut Dwi Putranto Nugroho, Syarifudin, Labib Zamani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com