Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Gunungkidul Meluas hingga 14 Kecamatan

Kompas.com - 18/10/2018, 13:21 WIB
Markus Yuwono,
Farid Assifa

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Hujan yang sampai saat ini belum juga turun di Gunungkidul, Yogyakarta, menyebabkan luasan kekeringan bertambah.

Awalnya kekeringan melanda 11 kecamatan, namun saat ini meluas hingga 14 dari total 18 kecamatan di Gunungkidul. Warga yang terdampak kekeringan mencapai 122.104 jiwa.

Pemerintah kabupaten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul akan berkoordinasi pemerintah terkait penetapan status tanggap darurat kekeringan. Hal ini karena anggaran yang dimiliki semakin menipis dan diperkirakan hanya sampai akhir Oktober 2018.

"(Kekeringan) memang meluas karena musim hujan belum datang. Saat ini 14 kecamatan terdampak kekeringan," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki saat dihubungi, Kamis (18/10/2018).

Dijelaskannya, data terakhir per 10 Oktober 2018, kekeringan terjadi di 59 desa di 14 kecamatan, dengan jumlah terdampak sebanyak 33.626 kepala keluarga atau 122.104 Jiwa.

"Dengan meluasnya dampak kekeringan ini, besok Jumat (19/10/2018) depan kita akan melakukan rapat koordinasi untuk membahas apakah status tanggap darurat akan diterapkan," ucapnya.

Baca juga: Kekeringan, 1.000 ASN Kota Bandung Gelar Shalat Minta Hujan di Balai Kota

BPBD Gunungkidul sampai saat ini terus melakukan droping air bersih ke masyarakat. Selama kekeringan, bantuan air yang sudah disalurkan sebanyak 4.930 kali. Jumlah tersebut merupakan total dari droping air yang bersumber dari APBD Gunungkidul dan sejumlah bantuan dari pihak lain.

Edy mengakui, pihaknya mengalami beberapa kendala dalam distribusi air bersih, salah satunya adalah sumber pengambilan air yang terlalu jauh

Lebar jalan menuju sumber air kebanyakan hanya bisa dilalui satu mobil sehingga tidak bisa berpapasan. Kendala lainnya adalah mobil pembawa air kerap mogok.

"Memang ada beberapa kendala sehingga mengalami keterlambatan pendistribusian. Tetapi kita terus berupaya memberikan bantuan air kepada masyarakat secara maksimal," tandasnya.

Baca juga: Akibat Kekeringan, 4 Hektar Hutan di Gunung Bancak Terbakar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com