Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerkosa Anak Pengungsi Sulteng di Makassar Pecandu Isap Lem

Kompas.com - 17/10/2018, 23:45 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com – Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak, Andi Tenri Palallo mengungkapkan, tersangka pemerkosa anak pengungsi bencana di Sulteng, IN (14) buta huruf dan kecanduan menghisap lem.

“Tersangka melakukan perbuatan terkutuk itu dalam pengaruh mabuk lem. Saya sudah interogasi sendiri. Tersangka juga buta huruf, tidak bisa baca tulis,” kata Tenri, Rabu (17/10/2018).

Terkait penanganan kasus pemerkosaan terhadap anak pengungsi Sulteng, Tenri mengaku sudah berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar.

“Saya sudah berkoordinasi dengan polisi untuk menyelidiki kasus ini lebih jauh. Apalagi tersangka buta huruf, tentu membuat penyidik kewalahan. Selain koordinasi pihak kepolisian dengan P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak), kami juga bekerjasama dengan Dinas Sosial soal masalah sosial tersangka,” tambahnya.

Baca juga: Polisi: Pelaku Pemerkosaan Anak Korban Bencana Sulteng Hanya Seorang

Tenri mengungkapkan, kedua orang tua IN tidak diketahui keberadaannya. IN tinggal bersama kakeknya yang  lumpuh di sebuah rumah di Kompleks Pepabri, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

“Data kependudukan tersangka juga tidak tercatat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Makassar. Jadi kasus ini kian berbelit,” tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pengungsi korban bencana Sulteng, SH (7) yang masih duduk di bangku kelas 1 SD di Kota Palu diperkosa oleh IN (14) di tempat pengungsian di Bumi Permata Sudiang (BPS), Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Selasa (16/10/2018) sore.

Kasus ini kini ditangani penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar bersama dinas terkait di Pemerintah Kota Makassar.

Kompas TV Di Surabaya seorang pria tertangkap karena melakukan perkosaan pada anak di bawah umur dengan modus berpura- pura sebagai fotografer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com