Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Gabungan Segera Razia Alat Pengolahan Emas di Gunung Botak

Kompas.com - 17/10/2018, 23:04 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com-Kepolisian Daerah (Polda) Maluku memastikan kawasan tambang emas Gunung Botak yang berlokasi di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku kini telah bersih dari penambang ilegal.

Langkah selanjutnya, aparat gabungan TNI Polri akan menertibkan berbagai peralatan yang digunakan penambang untuk mengolah emas di kawasan itu seperti tong dan tromol.

“Rencananya kami juga akan menertibkan alat pengolahan emas yang selama ini digunakan penambang,” kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat kepada Kompas.com melalui telepon selulernya, Rabu (17/10/2018) malam.

Ohoirat yang juga ikut dalam penutupan kawasan tambang emas ilegal di Gunung Botak itu mengatakan, sejauh ini peralatan pengolahan emas milik penambang yang ada di kawasan Gunung Botak semuanya telah dibawa pergi oleh para penambang.

Sementara, peralatan yang tersisa saat ini berada di perkampungan warga tak jauh dari kawasan Gunung Botak.

“Kalau di Gunung Botak itu sudah tidak ada lagi, nah yang mau kami tertibkan itu yang ada di perkampungan warga, tapi itu akan kami lakukan secara persuasif," ujarnya.

Baca juga: Kapolda Pimpin Personel Gabungan Tutup Tambang Ilegal Gunung Botak

Dia menjelaskan, saat ini ratusan personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Pemerintah Kabupaten Buru masih disiagakan di kawasan Gunung Botak untuk mencegah agar para penambang ilegal tidak lagi kembali ke kawasan itu.

Sementara ribuan penambang yang telah turun dari kawasan Gunung Botak akan segera dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

“Untuk saat ini personel masih disiagakan di kawasan Gunung Botak, sedangkan untuk penambang yang sudah turun dan masih berada di perkampungan warga, mungkin besok kami akan rapat koordinasi untuk mengambil langkah-langkah agar mereka cepat dipulangkan,” ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com