Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Pimpin Personel Gabungan Tutup Tambang Ilegal Gunung Botak

Kompas.com - 17/10/2018, 22:34 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Khairina

Tim Redaksi

 
AMBON,KOMPAS.com-Ratusan aparat gabungan TNI Polri kembali menutup kawasan tambang emas ilegal Gunung Botak, yang berlokasi di Dusun Wamsait, Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, Maluku, Rabu (17/10/2018).

Penutupan kawasan Gunung Botak yang melibatkan 300 personel gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP itu dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa.

Dalam aksi itu, Kapolda bersama ratusan personel gabungan langsung turun ke lapangan untuk menertibkan para penambang dan tenda-tenda yang berdiri di kawasan tersebut.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, penertiban kawasan Gunung Botak dilakukan tanpa ada perlawanan sedikit pun dari para penambang.

“Tidak ada perlawanan apa-apa, semuanya berjalan dengan lancar,” kata Ohoirat kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu malam.

Baca juga: Pedagang Asal Kolaka Tewas Dibacok di Gunung Botak

Dia menjelaskan, sebelum penertiban dilakukan, pihaknya bersama pemerintah daerah setempat sudah melakukan sosialisasi kepada para penambang.

Sehingga, banyak penambang yang sudah turun dari Gunung Botak sebelum dilakukan penertiban.

"Awalnya ada sekitar 7.000 penambang yang masih berada di Gunung Botak, tapi karena kami sudah sosialisasi dari awal, kemarin ada 3.000 yang sudah turun dan tadi itu semuanya sudah langsung turun,” ungkapnya.

Dia memastikan, hingga malam ini tidak ada lagi penambang yang berada di kawasan Gunung Botak.

Untuk mencegah para penambang kembali beraktivitas di kawasan itu, aparat gabungan kini telah ditempatkan di kawasan tersebut.

“Personel langsung ditempatkan di kawasan Gunung Botak untuk mencegah agar para penambang tidak kembali lagi. Jadi, kemarin itu hasil rapat dengan pemprov memutuskan akan menempatkan personel di Gunung Botak dan itu dibiayai dari pemda,”ungkapnya.

Selain menempatkan ratusan personel gabungan di kawasan Gunung Botak, saat aksi penertiban dilakukan, aparat juga ikut membongkar dan merusak ribuan tenda yang berada di kawasan tersebut.

“Ada yang dirusak dan juga ada yang dibakar, maksudnya agar mereka tidak lagi kembali,”ujarnya.

Penutupan kawasan tambang Gunung Botak tercatat sudah berlangsung selama 7 kali sejak tahun 2015 lalu.

Namun, setelah ditutup, aktivitas penambangan ilegal kembali berlangsung. Penutupan Gunung Botak bahkan sempat diperintahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. 

Kompas TV Selain merusak kawasan, tambang emas ini juga mengancam sumber mata air pegunungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com