Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ni'matul Fauziah, Atlet Tuna Netra Peraih Perak Lawnball Asian Paragames 2018 (1)

Kompas.com - 17/10/2018, 17:55 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TEMANGGUNG, KOMPAS.com - Ni'matul Fauziah (20) adalah salah satu atlet disabilitas asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Ia atlet cabang olahraga (cabor) lawnball pada Asian Paragames 2018.

Gadis tuna netra itu bangga bisa mengharumkan nama negara meski tak menduduki peringkat satu. Ia meraih medali perak kelas individu open B1 cabor lawnball.

Ditemui di rumahnya di Dusun Barang Kulon RT 07 RW 02, Desa Barang, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung, Ni'matul menceritakan bagaimana ia berjuang mempersembahkan prestasi untuk Indonesia.

"Lawan yang saya hadapi dari Hongkong, Malaysia, sampai babak final harus kalah sama teman sendiri (kontingen Indonesia). Tapi enggak menyangka juga sampai final. Alhamdulillah senang," tuturnya, Rabu (17/10/2018).

Baca juga: Tiga Hal Menarik dari Asian Para Games 2018

Ni'matul harus melalui seleksi ketat di Solo sebelum akhirnya bergabung dengan kontingen merah putih awal 2018.

Berkat latihan keras dan motivasi tinggi yang selalu dipegang teguh, ia pun lolos seleksi dan langsung mengikuti TC (training centre), Mei 2018.

"Latihannya cukup berat ya, apalagi buat kami yang tuna netra total. Kalau negara lain latihan" ucap Ni'matul.

Tuna Netra Sejak SMP

Gadis berparas ayu itu berkisah bahwa ia menderita kebutaan sejak sekolah menengah pertama (SMP) akibat menderita penyakit.

Ni'matul memutuskan untuk berhenti sekolah karena penglihatannya semakin memburuk hingga akhirnya tak mampu melihat sama sekali.

"Waktu itu saya masih kelas 1 SMP, saya keluar karena mata udah enggak bisa melihat. Tapi sama ibu saya disuruh harus tetap sekolah, enggak boleh menyerah karena harus melanjutkan hidup, jangan berhenti sampai disitu," kisah Ni'matul.

Berkat dorongan orangtua, Ni'matul kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP khusus tuna netra di Kabupaten Temanggung. Ia seolah menemukan kehidupan baru bersama teman sesama tuna netra dan para pembimbingnya.

Baca juga: Pemkot Semarang Beri Rp 50 Juta Untuk Peraih Perak Asian Para Games

Suatu ketika, seorang pembimbing mengenalkan olahraga lawnball khusus penyandang tuna netra.

Ni'matul langsung jatuh cinta dengan olahraga ini. Ia pun mulai mengikuti berbagai kejuaraan dari tingkat daerah, provinsi, sampai nasional.

"Saya pernah ikut kejuaraan di Jakarta tapi kalah, saya sempat hampir menyerah, kemudian saya diberi motivasi sama pembimbing untuk mencoba kejuaraan lagi tingkat provinsi Jawa Tengah," bebernya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com