Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Bawen-Yogyakarta Ditolak, Ganjar Pranowo Minta Dewan Lakukan Riset Ulang

Kompas.com - 17/10/2018, 07:36 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com — Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta kalangan dewan melakukan riset ulang atas trase yang akan dilalui jalan tol Bawen-Yogyakarta. Riset ulang harus dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan ahli terkait.

Hal itu disampaikan menanggapi penolakan panitia khusus Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) DPRD Jawa Tengah.

Menurut Ganjar, dewan harus mendapat informasi yang utuh dan data yang sebenarnya terkait rencana pembangunan jalan tol Bawen-Yogyakarta itu.

"Saya menyampaikan beberapa poin. Pertama, tolong dicek kondisi geologisnya karena, kan, alasan (penolakan) gempa. Kedua kalau alasan lahan subur tolong dicek lahan subur di mana," kata Ganjar, Selasa (16/10/2018) sore kemarin.

Baca juga: Dewan Tolak Tol Bawen-Yogyakarta, Ini Respons Ganjar Pranowo

Alasan perlunya riset, sambung Ganjar, juga perlu ada alternatif pengganti jika jalan tol tidak jadi digarap. Pihaknya tidak ingin rencana untuk menghubungkan Jawa Tengah dan Yogyakarta berhenti karena alasan yang belum valid.

"Ketiga, seandainya bicara jalan tol itu tidak harus ada, maka bagaimana cara menghubungkan ini dengan proyek strategis nasional," tambahnya.

Pansus RTRW sendiri menolak jalan tol Bawen-Yogyakarta karena tidak sesuai dengan RTRW Jawa Tengah. Alasan lain yaitu jalur yang akan dilalui masuk kategori rawan bencana dan mengurangi lahan pertanian masyarakat.

Terkait lahan pertanian, Ganjar membela. Jika memang pada faktanya akan menghilangkan lahan pertanian, maka jalan bisa dibangun melayang atau elevated, atau di dalam terowongan bawah tanah.

Baca juga: Tak Sesuai RTRW, Dewan Tolak Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta

"Jadi, sebenarnya masih banyak yang mesti dibicarakan lagi, tapi kami menghormati keputusan pansus. Sekarang tim pemerintah sedang menyiapkan data dan fakta agar bisa disinkronisasi dan harmonisasi dengan pusat," ujar pria 49 tahun ini.

Jalan tol Bawen-Yogyakarta yang dirancang sepanjang 75 km akan melintasi wilayah Ambarawa, Pringsurat, Mungkid, Magelang, dan Sleman.

Transportasi massal

Sebelumnya, ketua Pansus Raperda RTRW DPRD Jawa Tengah Abdul Azis menolak rencana pembangunan itu.

Dewan meminta pemerintah untuk agar fokus mengoptimalkan pembangunan berbasis transportasi massal di jalur itu ketimbang membangun jalan tol.

Baca juga: Ganjar Perjuangkan Desa Miliki 5 Persen Saham Proyek Tol Bawen-Yogyakarta

“Menghapus pembangunan jalan tol Bawen-Yogya akan menyelamatkan lahan basah atau lahan pertanian seluas 350 hektar,” kata Azis, Selasa (106/10/2018).

Dijelaskan Azis, ada beberapa keuntungan jika jalan tol yang masuk sebagai proyek strategis nasional itu dibatalkan. Selain dapat menghemat anggaran, lokasi proyek yang dilintasi dinilai rawan terhadap bencana, serta menyelamatkan 350 hektar lahan.

Selain itu, pembatalan jalan tol juga akan menyelamatkan material tanah dari jalur yang akan dibangun.

Sejauh ini, pemprov masih berkutat pada penyusunan trase yang ditargetkan selesai tahun 2018 sehingga setelah selesai nantinya dapat dilakukan proses pembebasan lahan berikut kontruksi pekerjaannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com