Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalankan Misi Kemanusiaan di Palu, Suami Tinggalkan Istri Sakit hingga Akhirnya Meninggal

Kompas.com - 17/10/2018, 00:00 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV Pangdam IV Diponegoro siap mengirimkan personelnya kalau dibutuhkan untuk membantu bencana di Palu dan Donggala.

 Selama melakukan misi kemanusiaan di Sulawesi Tengah, Alfrits Rottie ditugaskan di Balaroa, Sigi, Petobo, Hotel Roa Roa, dan Hotel Mercury.

Istri yang meminta saya untuk menolong korban gempa dan tsunami, saya harus melaksanakan dengan sungguh-sungguh,” kata Alfrits Rottie.

Alfrits Rottie mengakui kesulitan berkomunikasi dengan keluarganya pada awal tiba di Palu. Padahal, ia juga ingin memantau perkembangan kesehatan istrinya yang sedang terbaring lemah. Kota Palu pada awal bencana benar-benar lumpuh.

“Selama empat hari di Palu tidak ada komunikasi dengan istri karena belum ada sinyal,” ujar Alfrits.

Di tempatnya bertugas Alfrits mengharapkan kesembuhan istrinya, untuk itu berusaha mengerahkan semua kemampuannya agar bisa menyelamatkan orang-orang yang menjadi korban gempa ini. Ia memfokuskan diri pada penyelaman korban gempa sebanyak mungkin.

“Setelah misi kemanusiaan di Palu ini berakhir dan istri sembuh, kami berencana berbulan madu ke Bandung,” kata Alfrits.

Setelah dua pekan menjalankan misi kemanusiaan di Palu, tim Basarnas balik ke Gorontalo. Alfrits pun langsung mengunjungi istrinya di Rumah Sakit Aloei Saboe. Mulai pagi hingga sore dihabiskan dengan istrinya.

Usai salat dzuhur, Vita meminta ayahnya untuk mengumandangkan adzan dan iqamat di sampingnya.

Menjelang sore, Vita meminta suami dan ayahnya untuk segera shalat Ashar di masjid rumah sakit.

Sepeninggal kedua lelaki yang dicintainya ini, Vita kemudian meminta adik bungsunya untuk membaca Al Quran di sisinya. Ia ingin mendengarkan ayat-ayat suci ini.

Usai shalat Ashar, Alfrits dan mertuanya kembali ke ruang perawatan dan melihat adik Vita masih mengaji.

Mereka pun merasakan Vita tertidur lelap di samping adiknya. Namun, saat itu sebenarnya Vita benar-benar tidur panjang, wanita penyabar ini dipanggil Sang Khalik selamanya.

Alfrits dan keluarga terpukul atas kepergian Vita, namun mereka mengikhlaskan. Bagi mereka ketentuan Tuhan adalah yang terbaik bagi semuanya, tugas Vita di dunia sudah usai. Termasuk mendampingi Alfrits sebagai istri yang hanya 13 bulan.

Rescuer ini bersedih, ia kehilangan separuh nyawanya, kehilangan istri hebat yang selamat ini memberi penyemangat dalam menjalankan misi kemanusiaan.

Baca juga: Evakuasi Korban Gempa di Hotel Mercure, Basarnas Terkendala Penerangan

Vita telah pergi selamanya, meninggalkan kenangan indah. Hari-hari yang dilaluinya bersama Alfrits sangat memesona, tecermin dari ungkapan-ungkapan percakapan pesan di WhatsApp yang dikirimnya.

“Vita memang aktif, dia mengajar, kuliah di program pascasarjana, menyanyi di berbagai kegiatan hingga ikut paduan suara internasional,” kata Nur Syarhijjah Bone, salah seorang kerabatnya,

Nur Syarhijjah Bone juga menjelaskan, almarhumah Vita belum dikarunia anak, usia pernikahan baru masuk 13 bulan. Ia memiliki tekad yang kuat untuk belajar.

Hingga wafatnya, Vita tercatat sebagai dosen di Politeknik Gorontalo dan memiliki tugas tambahan di kampusnya sebagai Kepala Subbagian Pengembangan Kerja Sama.

“Bencana di Sulteng meninggalkan duka yang mendalam untuk bangsa Indonesia. Kami hadir, bekerja keras untuk misi kemanusiaan. Tahukah Anda? Ketika sang pejuang kemanusiaan rela atas kehilangan sang istri tercinta, kami berduka sedalam-dalamnya,” kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen Mar Bambang Suryo Aji.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com