Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penyintas Bunuh Diri yang Berhasil Bangkit dan Memulai Usaha

Kompas.com - 16/10/2018, 19:43 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

Kompas TV WHO sejak 2003 telah menganggap serius isu bunuh diri, hingga menggandeng sejumlah pihak untuk memperingati hari pencegahan bunuh diri sedunia.


Dengan pengalaman yang dialami itu, ia ingin memberi motivasi pada semua orang yang berada di posisi terbawah, jangan sampai kondisi yang menyetir pola pikir.

Sebab, jika seseorang dalam kondisi terpuruk, cenderung melakukan aksi-aksi nekat seperti yang pernah ia alami.

Dukungan dan pengawasan sangatlah perlu diberikan pada mereka yang memiliki indikasi depresi.

Project manager kesehatan jiwa Yakkum, Siswaningtyas mengatakan, bunuh diri bukan permasalahan individu maupun keluarga. Pencegahannya melibatkan masyarakat sekitar.

Permasalahan Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) merupakan tanggung jawab masyarakat, sehingga dengan pengetahuan tersebut, dapat mengurangi angka bunuh diri.

"Memberikan peluang-peluang bagi ODDP untuk kembali ke masyarakat, jangan sampai ODDP yang sudah sembuh dalam perawatan medis dikucilkan dimasyarakat," katanya.

Baca juga: Pemeran Mini-Me di Film Austin Powers Dinyatakan Meninggal karena Bunuh Diri

Pihaknya menangani kurang lebih 63 orang yang terdaftar perlu mendapat pendampingan. Namun, sejauh ini, lantaran sejumlah keterbatasan, baru ada 40 orang yang mendapatkan penanganan.

"Selain itu kami juga memberikan bantuan modal untuk mereka membuka usaha sesuai dengan potensi mereka lain," katanya.

Ketua Satgas Berani Hidup Gunungkidul, yang juga Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi mengatakan, gantung diri merupakan permasalahan yang sejauh ini masih menjadi fokus untuk diselesaikan,

Ia mendorong masyarakat untuk berperan serta dalam menanggulangi angka bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul.

"Forum workshop seperti ini merupakan sarana pengayaan baik yang bersifat normatif karena bersifat ceramah terkait dengan nilai-nilai kehidupan," katanya.

"Kami selalu komunikasi dengan ustad maupun agamawan, budayawan untuk masalah penanggulangan bunuh diri," katanya lagi.

Hingga Oktober 2018 ini, sedikitnya 20 warga Gunungkidul telah melakukan bunuh diri.

"Dorongan pemberian semangat sangatlah perlu dilakukan. Mulai dari pemberian semangat oleh keluarga, tokoh agama, serta masyarakat," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com