Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Mobil Formula Bimasakti UGM yang Sabet Dua Piala Sekaligus di Jepang

Kompas.com - 16/10/2018, 18:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah 7 tahun, akhirnya Bimasakti Racing Team UGM berhasil pulang dengan membawa dua penghargaan sekaligus dalan acara tahunan Student Formula Japan Competition 2018 di Jepang, 4-8 September 2018.

Dua penghargaan itu adalah 3rd Place Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award. Kisah perjuangan para insinyur muda dari Universitas Gadjah Mada ini menarik untuk disimak.

Bagaimana cerita mereka mengatur strategi saat cuaca Taifun mengancam dan akhirnya menjadi tim yang sama sekali tidak mendapat pinalti dari panitia? Berikut ini fakta-fakta terkait perjuangan mereka:

 

1. Mengikuti kompetisi sejak 2011

Bimasakti Racing Team UGM meraih prestasi yang membanggakan di Student Formula Japan Competition 2018. Team dari UGM ini mampu meraih Dua penghargaan prestisius, 3rd Place Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award.KOMPAS.com / Wijaya Kusuma Bimasakti Racing Team UGM meraih prestasi yang membanggakan di Student Formula Japan Competition 2018. Team dari UGM ini mampu meraih Dua penghargaan prestisius, 3rd Place Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award.

Kapten tim Bimasakti generasi 7, Fajar Fitrahadi Danda, mengatakan, kompetisi mobil formula ini merupakan skala mahasiswa yang digelar oleh Society Automotive Engineer.

Kompetisi ini digelar di beberapa negara, salah satunya di Jepang. Sejak pertama, tim Bimasakti konsisten untuk mengikuti ajang para insinyur muda tersebut.

"Sejak tahun 2011 kami sudah rutin mengikuti Student Formula Japan," ujar kapten tim Bimasakti Generasi 7, Fajar Fitrahadi Danda dalam jumpa pers di UGM, Jumat (12/10/2018).

Setelah tujuh tahun mengikuti Student Formula Japan, akhirnya pada tahun 2018, Bimasakti Racing Team UGM berhasil meraih prestasi.

"Tim Bimasakti berhasil membawa pulang dua piala sekaligus. Pertama juara tiga Business Presentation Category dan JAMA Chairman Award," katanya.

Baca juga: Mobil Bimasakti UGM Raih 2 Penghargaan di Student Formula Japan

 

2. Tanpa pinalti dari pihak panitia

Gambaran nilai sponsor produk di mobil Formula 1. Dok. CNN Gambaran nilai sponsor produk di mobil Formula 1.

Tahun 2018 sekiranya memang menjadi milik tim Bimasakti generasi ke-7. Selain menyabet dua penghargaan, tim dari Indonesia tersebut menjadi satu-satunya tim yang tidak mendapat pinalti dari panitia.

Lalu mobil formula Bimasakti tersebut masuk dalam 10 besar mobil tercepat dengan catatan waktu 5 menit 1 detik, dan mobil dengan daya tahan terbaik dari Asia Tenggara.

"22 lap kami sapu bersih dan menjadi lap time terbaik," kata Fajar.

Namun demikian, tim Bimasakti dari UGM tersebut masih mengakui keunggulan dari tim Jepang. Dari 98 peserta kompetisi, sebagian besar berasal dari tim Jepang.

"Tim terberat memang dari Jepang. Sejauh ini juara satu dan dua itu masih dipegang oleh Jepang," tandasnya.

Baca juga: Tim Aksantara ITB Raih Juara 2 Kompetisi Pesawat Tanpa Awak di Turki

 

3. Taifun yang sempat membuat khawatir

Ilustrasi : Dua perempuan warga kota Naha, Okinawa, Jepang berlindung dari terjangan badaiJIJI PRESS / AFP Ilustrasi : Dua perempuan warga kota Naha, Okinawa, Jepang berlindung dari terjangan badai

Salah satu tantangan terberat saat mengikuti kompetisi di negeri Sakura adalah cuaca. Sebelum kompetisi berlangsung, taifun diprediksi akan muncul. Hal itu membuat hari pertama kompetisi molor selama setengah hari, kata Fajar.

Nah, saat itu tim Bimasakti sempat khawatir bagaimana mengatasi apabila taifun benar-benar datang saat kompetisi berjalan.

"Ada prediksi, misalnya besok pagi akan ada taifun. Nah kami atur strategi supaya tidak terpengaruh cuaca dan hasilnya terbaik. Alhamdulillah strategi berjalan baik dan hasilnya maksimal," kata Fajar, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Keren, Peneliti ITB Ciptakan "Kecoa" untuk Operasi Intelijen Senyap

 

4. Dukungan dari kampus dan terus belajar 

Kampus UGMKOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Kampus UGM

Menurut salah satu dosen pembimbing tim Bimasakti, Fauzun, dua penghargaan yang diraih bukan berarti tim Bimasakti puas. Tim terus melakukan inovasi untuk membuat mobil yang lebih baik dari pesaing terberat mereka, Jepang.

Menurut Fauzun, tim Jepang lebih unggul dalam masalah penggunaan material yang lebih ringan. Namun untuk masalah teknologi, tim Bimasakti masih bisa bersaing dengan Jepang.

"Dari segi bobot saja, saat ini kami bisa mencapai berat 203 kilogram, turun 80 kilogram dari mobil generasi pertama. Kami yakin di tahun 2019 nanti bisa semakin baik," katanya.

Sementara itu, prestasi mahasiswa UGM tersebut mendapat dukungan dari pihak universitas.

"Ini pembelajaran sesungguhnya untuk menjadi juara, bagaimana bisa menghadapi tantangan dan tekanan menuju lomba, bagaimana membangun tim yang solid. Kita terus dukung supaya kembali meraih prestasi-prestasi yang membanggakan bagi Indonesia," kata Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam.

Baca juga: Berkelana Bersama Hasil Busana Kriya Mahasiswa ITB

 

Sumber: KOMPAS.com (Wijaya Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com