Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Hobi Unik Nira Prakasita, Sarjana Fisika Kolektor Aneka Singa

Kompas.com - 16/10/2018, 12:35 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Anak muda zaman sekarang sangat rentan dengan narkoba dan hobi lain yang tidak berguna sepetti tawuran.

Adalah Nira Prakasita, warga kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi yang memiliki hobi unik mengoleksi boneka singa, yang mungkin bisa dijadikan contoh yang baik. 

Perempuan 24 tahun tersebut tercatat mengoleksi lebih dari 130 boneka singa berbagai ukuran. Bahkan untuk mendapatkan boneka koleksinya, dia rela memesannya hingga ke China.

Kepada Kompas.com Selasa (16/10/2018), perempuan yang akrab dipanggil Nira tersebut menjelaskan hobinya mengoleksi boneka Singa bukannya tanpa alasan.

Nira mengaku pertama kali mengoleksi boneka berbentuk singa sejak kuliah di Singaraja Bali 2013. Dengan hobi uniknya tersebut, Nira tidak tergoda untuk membuang uangnya ke hal tidak berguna seperti narkoba. 

Baca juga: Kisah Bocah-bocah Pengasuh di Sampang, Bersekolah Sambil Mengasuh Adik (1)

Justru Nira jadi rajin menabung uang sakunya dan rela berhemat membeli keperluan pribadi agar bisa membeli boneka singa impiannya.

Hobinya mengoleksi boneka juga mengantarkannya ke hobi jalan-jalan. Nira sejak kuliah  selalu mengambil waktu khusus traveling ke luar kota hanya untuk berburu pernak-pernik yang bertemakan singa.

"Kalau diniati cari malah nggak ketemu. Tapi kalau cuma jalan-jalan kok ya ada selalu nemu boneka bagus dan pas enggak punya uang. Biasanya saya bilang sama mbak penjaganya untuk titip dulu nanti kalo punya uang baru saya beli," cerita dara anak pertama pasangan Janati dan Juli Santoso ini.

Hingga saat ini jika masuk ke toko boneka, yang pertama kali ia lakukan adalah membongkar tumpukan boneka untuk mencari boneka singa.

Hobinya ini juga merekatkan tali persaudaraan dengan keluarganya, serta tali pertemanan dengan teman-temannya. Pasalnya semua orang jadi ikut membantu gadis cantik ini untuk menemukan boneka impiannya. 

Baca juga: Saparno Mengubah Hobi Ngerumpi Warga Jadi Merawat Tanaman dan Ikan

 

"Kadang nemu singa kecil dan nyempil gitu diantara tumpukan boneka. Pokoknya seru kalau cari boneka singa. Semua keluarga dan teman ikut bantu," ujar Nira. 

Perempuan lulusan Universitas pendidikan Fisika Ganesha Singaraja Bali melanjutkan, ia mulai  jatuh cinta pertama kali pada "si raja hutan" tersebut sejak masih kecil.

"Mulai dulu saya suka fabel, sejak masih kecil. Dongeng yang menceritakan tentang binatang. Selalu ada cerita Singa sebagai raja yang bijaksana. Lalu saja jatuh cinta pada segala hal yang berkaitan dengan singa," jelasnya.

Harga boneka yang dia beli beragam, antara Rp 50 ribu sampai Rp 350 ribu. Tidak jarang dia juga berburu boneka berbentuk singa di toko boneka di sekitar Bali dan Banyuwangi.

Dia juga sering titip kepada orangtua dan kerabatnya untuk mencari boneka singa jika sedang keluar kota.

Baca juga: Perjuangan Taman Baca Wadas Kelir, dari Perpustakaan di Teras Rumah hingga Lahirkan Anak Berprestasi

Nira bercerita, saat dia ulang tahun, adik kandungnya pernah membelikan boneka singa seharga Rp 50 ribu. Namun karena terburu-buru, adiknya yang masih kuliah tersebut menjatuhkan uang sebesar Rp 300 ribu.

"Waktu itu katanya banyak pertimbangan mau beli yang mana eh pas bayar uangnya jatuh terus hilang. Banyakan yang hilang dari pada harganya," ujarnya menceritakan salah satu kisah sedih dalam perjalanannya mengoleksi boneka singa. 

Tidak jarang koleksi boneka singa yang dia miliki diminta oleh teman-teman terdekatnya. Tapi, Nira memilih untuk tetap mengoleksinya kecuali dia memilih beberapa boneka yang warna, bentuk dan ukurannya sama persis.

"Biasanya kalau boneka singa produksi dalam negeri, posisinya kebanyakan tidur. Berbeda kalau produk luar negeri, warnanya lucu-lucu dan gayanya itu unik-unik," katanya. 

"Kalau untuk yang luar saya seringnya beli online. Ada juga yang dari China. Lebih mahal ongkos kirimnya dibandingkan harganya," lanjutnya sambil menunjukan koleksinya yang ditata rapi di lemari ruang keluarga rumahnya.

Baca juga: Gadis Cantik Ini Hobi Bermain Ulat Bulu, Bahkan Ditaruh di Wajahnya

Dia menjelaskan lebih menyukai singa jantan dibandingkan singa betina, karena singa jantan memiliki surai dan bentuknya lebih gagah dan menarik.

Mulai berkreasi

Perempuan yang berprofesi sebagai guru tersebut juga membuat sendiri beberapa boneka singa, salah satunya boneka singa berwarna pink yang terbuat dari kaos kaki. Dia mempelajari boneka singa dari kaos kaki tersebut dari internet.

"Suka coba-coba saja. Walaupun nggak sempurna tapi seneng bisa buat sendiri. Pokoknya saya akan koleksi singa nggak tau sampai kapan. Sampai tua nanti mungkin," jelasnya.

Siapa tahu hobinya berkreasi ini akan menjadi ladang pendapatannya di kemudian hari, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja. 

Selain boneka, Nira juga mengkoleksi pernak-pernik lain seperti seprei, bantal hingga pensil dan topi bentuk kepala singa.

"Pokoknya segala sesuatu yang ada singanya pasti saya beli tapi tetap ada batasnya nggak boleh dari Rp 350 ribu. Kalo nggak gitu waaaah bahaya," katanya sambil tersenyum. 

Selain boneka, Nira juga mengoleksi pernak-pernik singa lain seperti seprei, bantal hingga pensil dan topi berbentuk kepala singa. Dia juga sering sharing dengan beberapa penggemar singa lain lewat media sosial.

"Sayangnya enggak bisa ketemuan karena saya di Banyuwangi dan mereka di Jakarta. Jadi sekarang jalan sendiri belum berkomunitas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com